Suara.com - Perang Yom Kippur Oktober 1973 menjadi catatan sejarah penting untuk membangun kekuatan militer Israel yang modern. Perang yang terjadi dalam 19 hari ini melibatkan tiga negara. Israel di satu pihak serta Mesir dan Suriah di pihak yang lain. Yom Kippur dalam bahasa Israel berarti Oktober.
Perang terjadi karena Mesir dan Suriah ingin merebut kembali Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan, dua wilayah yang direbut Israel pada Perang Enam Hari 1967.
Melansir The Guardian, peristiwa berdarah selama 19 hari itu, dilakukan secara mendadak oleh pasukan Suriah di Dataran Tinggi Golan dan pasukan Mesir di Semenanjung Sinai. Perang ini mengubah peta geopolitik wilayah Timur Tengah, serta turut menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga minyak global.
"Kami berjumlah 12 orang dan tiga tank, dan di lembah di bawahnya, ada tiga brigade Suriah, dengan 177 tank," kata salah seorang veteran Nir Atir yang saat itu masih berusia 20 tahun dan terlibat dalam perang.
"Dua hari berikutnya adalah neraka. Kami kehilangan banyak saudara, kami kehabisan amunisi. Pada satu titik musuh hanya berjarak 350 meter; Saya bisa melihat bagian putih mata mereka. Kami memutuskan kami lebih baik mati duduk di atas granat, membawa beberapa dari mereka, daripada menjadi tawanan perang. Kami tidak punya pilihan,” lanjut dia.
Mesir, di bawah rezim militer Anwar Sadat, dan Suriah, yang diperintah oleh Ba'ath Hafez al-Assad, memimpin koalisi negara-negara Arab dalam serangan untuk memulai Perang Yom Kippur. Perang ini adalah sebuah upaya untuk membatalkan kemenangan Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Dalam serangan Israel enam tahun sebelumnya tersebut, negara Yahudi itu mengejutkan seluruh dunia dengan merebut Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya merupakan wilayah Suriah, Semenanjung Sinai yang dikuasai Mesir dan Jalur Gaza, dan mengambil Yerusalem Timur Palestina dan Tepi Barat dari Yordania.
Setelah perang tersebut, Israel menjadi penguasa wilayah. Unggul di atas negara – negara Arab lainnya. Dalam konflik ini, bisa diasumsikan Israel adalah pemenang dari perang Yom Kippur.
"Setelah perang enam hari, Israel berada di atas angin. Hari itu adalah kemenangan yang luar biasa," kata Dudi Banith, seorang pasukan terjun payung yang telah menyelesaikan dinas militernya beberapa bulan sebelum perang pecah, dan kemudian dipanggil ke front Sinai.
Baca Juga: Siapa Rabbi Yaakov Baruch yang Foto Bareng Presiden Israel dan Aktivis NU
Perang tersebut membuat militer Israel memperkuat peralatan tempur sehingga dapat unggul dalam setiap pertempuran. Kemenangan Israel juga disokong oleh peran orang – orang Yahudi yang tersebar di seluruh dunia.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Siapa 2 Pengurus MUI yang Dinonaktifkan karena Diduga Terlibat Organisasi Terafiliasi Israel?
-
Khawatir Akan Terjadi Perang Dingin Lagi, Jerman Dorong Negara Besar Bikin Perundingan Tentang Pengendalian Senjata
-
Tak Cuma Manusia, Hewan-hewan di Gaza Juga Terkena Dampak Perang Hingga Alami Kelaparan dan Sakit
-
Buntut Bertemu Presiden Israel, Munawir Aziz Dinonaktifkan dari Stafsus Pj Bupati Kudus
-
Menhan Israel Desak Netanyahu Terima Usulan Mesir untuk Pertukaran Sandera dan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Geger! Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta, Ada Nama Brenton Tarrant dan Bissonnette, Siapa Mereka?
-
Misteri Ledakan dalam Masjid SMAN 72 Jakut, Korban: Pas Saat Khotbah Jumat
-
Detik-Detik Ledakan di SMAN 72: Siswa Panik Berlarian, Tim Gegana Sisir Lokasi!
-
Pemilik Gedung ACC Kwitang Bicara Soal Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Kebakaran Jadi Penyebab?
-
RS Polri Pastikan 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang Korban Hilang Kerusuhan Agustus
-
Setelah Rumah Dinas Gubernur Riau, KPK Geledah Kediaman Dua Anak Buahnya
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan
-
Ledakan Mengguncang Masjid di SMA 72 Jakarta Utara, Benda Ini Diduga Jadi Pemicunya?
-
2 Siswa jadi Korban, Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Diduga dari Speaker Masjid
-
Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta Diduga Berasal dari Sound System