Suara.com - Longsor yang dipicu oleh hujan deras di India selatan telah mengakibatkan 70 korban tewas, sementara sejumlah orang dikhawatirkan terperangkap di bawah reruntuhan, demikian disampaikan oleh pejabat pada Selasa, (29/7). Operasi penyelamatan pun terhambat oleh cuaca yang tak bersahabat.
Tanah longsor melanda desa-desa perbukitan di distrik Wayanad di negara bagian Kerala pada Selasa pagi, merusak banyak rumah dan jembatan, meski belum ada penilaian menyeluruh tentang dampak bencana ini. Tim penyelamat berjuang untuk mengevakuasi orang yang terperangkap di bawah tanah dan puing-puing, namun kendala jalan yang tertutup dan kondisi medan yang tidak stabil menghambat upaya mereka.
P. M. Manoj, sekretaris pers Menteri Utama Kerala, menyatakan bahwa hingga saat ini, setidaknya 70 orang telah tewas akibat tanah longsor. Media lokal melaporkan bahwa sebagian besar korban adalah pekerja perkebunan teh.
Pemandangan di televisi memperlihatkan petugas penyelamat berusaha menembus lumpur dan pohon yang tumbang untuk mencapai korban yang terisolasi. Kendaraan yang terbawa arus banjir terjebak di sungai yang meluap. Saluran berita TV lokal juga menyiarkan panggilan telepon dari individu yang terperangkap, memohon bantuan.
Pemerintah telah mendeploy helikopter untuk mendukung operasi penyelamatan, sementara tentara India sedang bekerja untuk mendirikan jembatan sementara setelah jembatan utama hancur akibat tanah longsor, memutuskan koneksi ke wilayah terdampak.
Menteri Kesehatan negara bagian, Veena George, menyatakan, “Kami berusaha keras untuk menyelamatkan warga kami.”
Melalui media sosial, Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian longsor di beberapa daerah Wayanad, distrik perbukitan yang termasuk dalam pegunungan Ghats Barat.
Modi menulis, “Pikiran saya bersama semua yang kehilangan orang yang dicintai dan saya mendoakan kesembuhan bagi yang terluka.” Dia juga mengumumkan kompensasi sebesar $2,388 bagi keluarga korban.
Departemen Meteorologi India telah memperingatkan Kerala karena curah hujan yang berlanjut. Hujan deras telah mengganggu kehidupan banyak orang, dengan penutupan sekolah di beberapa wilayah pada hari Selasa. Hujan lebih lanjut diprediksi sepanjang hari.
Baca Juga: China Dilanda Musibah, Banjir Bandang Sebabkan Longsor Mematikan di Provinsi Hunan
Kerala, destinasi wisata populer di India, rawan terhadap hujan lebat, banjir, dan longsor. Pada tahun 2018, hampir 500 orang tewas dalam banjir parah di negara bagian itu.
Ilmuwan mengatakan bahwa pola hujan menjadi semakin tidak stabil akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Daerah pegunungan Ghats Barat kerap mengalami tanah longsor dan banjir akibat intervensi manusia terhadap lingkungan.
Berita Terkait
-
Angka Kematian Terus Meningkat, Tanah Longsor di India Tewaskan 60 Orang
-
Tanah Longsor Mematikan di Gofa Etiopia, Renggut Nyawa 146 Orang
-
Bencana Tanah Longsor Di Papua Nugini, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
-
Hutama Karya Group Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor di Sumbar
-
LPS Sigap Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Luwu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga