Suara.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran, kata kelompok militan Palestina Hamas dan Garda Revolusi elit Iran dalam pernyataan terpisah.
Terkait itu sejumlah tokoh lantas memberikan tanggapan mereka.
Mohammed Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Houthi Yaman mengatakan: “Menargetkan Ismail Haniyeh adalah kejahatan teroris yang keji dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai-nilai ideal.”
Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas, mengatakan: “Pembunuhan Saudara Haniyeh oleh pendudukan Israel adalah eskalasi besar yang bertujuan untuk mematahkan keinginan Hamas dan keinginan rakyat kami serta mencapai tujuan palsu.”
“Kami mengonfirmasi bahwa eskalasi ini akan gagal mencapai tujuannya. Hamas adalah sebuah konsep dan institusi dan bukan manusia. Hamas akan terus melanjutkan jalur ini terlepas dari pengorbanannya dan kami yakin akan kemenangan.”
Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang merupakan bagian dari poros perlawanan yang didukung Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian Haniyeh akan “meningkatkan tekad para pejuang perlawanan di semua arena perlawanan.”
Rusia juga mengomentari pembunuhan Haniyeh.
“Ini adalah pembunuhan politik yang benar-benar tidak dapat diterima, dan ini akan menyebabkan peningkatan ketegangan lebih lanjut” RIA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.
Bogdanov juga mengatakan pembunuhan itu juga akan berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata di Gaza, tambah RIA.
Baca Juga: Ismail Haniyeh Sebelum Meninggal: Ada Pembersihan Etnis dan Genosida di Palestina
Rusia, yang memiliki hubungan dengan negara-negara Arab, Iran dan Hamas serta Israel, sering mengutuk kekerasan di wilayah tersebut dan menuduh Amerika Serikat mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pembunuhan Haniyeh bertujuan untuk menyebarkan perang di Gaza ke tingkat regional.
“Kami mengutuk pembunuhan pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan yang memalukan di Teheran,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa “serangan ini juga bertujuan untuk menyebarkan perang Gaza ke dimensi regional.”
“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu syuhada seperti Haniyeh demi hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri,” tambah kementerian tersebut.
“Sekali lagi pemerintahan (Benjamin) Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai niat untuk mencapai perdamaian.”
“Jika komunitas internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kita akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar.”
Qatar mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan mengatakan itu adalah eskalasi yang berbahaya.
Tiongkok mengatakan pihaknya mengutuk “pembunuhan” Haniyeh dalam serangan di Teheran, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan “ketidakstabilan lebih lanjut dalam situasi regional.”
“Kami sangat prihatin atas insiden tersebut dan dengan tegas menentang serta mengutuk pembunuhan tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.
Tag
Berita Terkait
-
Singgung Kejahatan Baru Israel, Mahmoud Abbas Kutuk Pembunuhan Haniyeh
-
Rusia Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Peringatkan Adanya Peningkatan Ketegangan
-
Reaksi Ismail Haniyeh Saat Tiga Putra dan Cucu Dibunuh Israel: Kepentingan Rakyat Palestina Yang Utama
-
Duka Ismail Haniyeh Sebelum Kematiannya: Kehilangan 3 Putra dan 4 Cucu dalam Serangan Udara Israel
-
Ismail Haniyeh Sebelum Meninggal: Ada Pembersihan Etnis dan Genosida di Palestina
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?