Suara.com - Tiga putra Haniyeh – Hazem, Amir dan Mohammad – tewas pada 10 April ketika serangan udara Israel menghantam mobil yang mereka kendarai, kata Hamas. Haniyeh juga kehilangan empat cucunya, tiga perempuan dan satu laki-laki, dalam serangan itu, kata Hamas.
Haniyeh membantah pernyataan Israel bahwa putra-putranya adalah pejuang kelompok tersebut, dan mengatakan "kepentingan rakyat Palestina diutamakan di atas segalanya" ketika ditanya apakah pembunuhan mereka akan berdampak pada perundingan gencatan senjata.
Meskipun banyak pernyataan keras di depan umum, para diplomat dan pejabat Arab memandangnya sebagai orang yang relatif pragmatis dibandingkan dengan suara-suara garis keras di Gaza, tempat sayap militer Hamas merencanakan serangan pada 7 Oktober.
Saat mengatakan kepada militer Israel bahwa mereka akan mendapati diri mereka “tenggelam di pasir Gaza”, ia dan pendahulunya sebagai pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, telah berkeliling wilayah tersebut untuk melakukan pembicaraan mengenai perjanjian gencatan senjata yang ditengahi Qatar dengan Israel yang akan mencakup pertukaran sandera dengan Israel. Warga Palestina di penjara-penjara Israel serta lebih banyak bantuan untuk Gaza.
Israel menganggap seluruh pimpinan Hamas sebagai teroris, dan menuduh Haniyeh, Meshaal dan lainnya terus "menarik organisasi teror Hamas".
Namun seberapa banyak yang diketahui Haniyeh tentang serangan 7 Oktober sebelumnya masih belum jelas. Rencana tersebut, yang disusun oleh dewan militer Hamas di Gaza, merupakan rahasia yang dijaga ketat sehingga beberapa pejabat Hamas tampak terkejut dengan waktu dan skalanya.
Namun Haniyeh, seorang Muslim Sunni, memiliki andil besar dalam membangun kapasitas tempur Hamas, salah satunya dengan membina hubungan dengan Iran yang merupakan Muslim Syiah, yang tidak merahasiakan dukungannya terhadap kelompok tersebut.
Selama dekade di mana Haniyeh menjadi pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Israel menuduh tim kepemimpinannya membantu mengalihkan bantuan kemanusiaan ke sayap militer kelompok tersebut. Tudingan tersebut dibantah keras oleh Hamas.
Baca Juga: Sepak Terjang Ismail Haniyeh Ujung Tombak Hamas, Pernah Pimpin Serangan Roket ke Israel
Tag
Berita Terkait
-
Ismail Haniyeh Sebelum Meninggal: Ada Pembersihan Etnis dan Genosida di Palestina
-
Hamas Isyaratkan 'Serangan Balik' usai Sebut Pembunuhan Ismail Haniyeh Sebagai Aksi Pengecut
-
Detik-detik Ismail Haniyeh Peluk Presiden Iran di tengah kerumunan Sebelum Terbunuh
-
Dekat Dengan Sheikh Ahmad Yassin Yang Dibunuh Israel, Ini Profil Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
-
Sepak Terjang Ismail Haniyeh Ujung Tombak Hamas, Pernah Pimpin Serangan Roket ke Israel
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu