Suara.com - Ketua delegasi Olimpiade Ukraina memuji terbatasnya jumlah atlet Rusia di Olimpiade Paris, yang harus bersaing secara netral (tak bertanding atas nama negara Rusia), karena perang antara kedua negara sudah memasuki tahun ketiga.
Vadym Guttsait mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah wawancara bahwa Ukraina memulai upaya untuk mengurangi jumlah atlet Rusia dan Belarusia setelah pasukan Kremlin menginvasi Ukraina pada tahun 2022 dan terus menekannya hingga dimulainya Olimpiade di Paris. Belarus adalah sekutu utama Moskow.
“Selama perang, mereka tidak mendapat tempat di dunia internasional,” kata Guttsait. “Karena setiap hari rakyat, perempuan dan anak-anak kami dibunuh. Setiap hari mereka mengebom kami, dan rudal-rudalnya terbang di atas negara kami.”
Hanya 15 atlet Rusia yang akan berkompetisi di Olimpiade tersebut dan mereka tidak akan secara resmi mewakili Rusia. Rusia dan negara tetangganya Belarus dilarang mengirimkan tim nasional karena perang di Ukraina, sehingga atlet yang disetujui untuk berkompetisi dari negara-negara tersebut akan melakukannya dengan status netral, termasuk bintang tenis Daniil Medvedev, yang memenangkan AS Terbuka pada tahun 2021.
“Bukan apa-apa,” kata Guttsait soal kehadiran Rusia di Olimpiade 2024. “Ini sudah merupakan kemenangan.”
Di Rusia, Olimpiade ditampilkan secara negatif atau tidak ditampilkan sama sekali di media. Pendekatan utama surat kabar adalah membesar-besarkan hal-hal negatif, menulis tentang kejahatan di Paris dan ketidaknyamanan barikade yang ditempatkan di seluruh kota. Saluran TV pemerintah Rusia tidak menyiarkan acara apa pun.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova keduanya mengecam upacara pembukaan Olimpiade karena pertunjukan ramah LGBTQ. Zakharova juga menyinggung hujan yang membasahi upacara dan mengganggu kebersihan Sungai Seine.
Rusia menolak mengirimkan atlet di beberapa cabang olahraga, termasuk gulat dan judo. Federasi gulat Rusia keberatan dengan pilihan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang memilih pegulat mana yang akan diundang, dengan mengatakan bahwa pertarungan tersebut tidak akan lengkap tanpa atlet Rusia dan bahwa “setiap orang yang waras memahami bahwa status Olimpiade sebagai acara olahraga paling penting sedang dipertanyakan. ”
Penampilan atlet Rusia di Paris merupakan perubahan besar dari Olimpiade Tokyo yang diadakan pada tahun 2021, di mana Rusia memiliki lebih dari 300 atlet yang berpartisipasi di bawah nama tim ROC (Komite Olimpiade Rusia) karena skandal doping. Mereka meraih 71 medali.
Baca Juga: Kontroversi Olimpiade Paris: Atlet Transgender Ikuti Tinju Putri, Lawan Auto Babak-belur!
Berita Terkait
-
Gagal Lolos Fase Grup Olimpiade, Apriyani/Fadia Panen Hujatan
-
Jadwal Bulu Tangkis Olimpiade 2024 Hari Ini: Fajar/Rian dan Gregoria Tampil di Fase Gugur
-
Prediksi Susunan Pemain Starter Prancis vs Argentina di Olimpiade 2024: Adu Strategi Tim Raksasa
-
Jonatan Christie Kembali Tunjukkan Inkonsistensinya di Olimpiade Paris 2024
-
Kontroversi Olimpiade Paris: Atlet Transgender Ikuti Tinju Putri, Lawan Auto Babak-belur!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana