Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berencana melakukan pemasangan pipa air bawah tanah sepanjang 7 ribu kilometer. Lewat jaringan perpipaan ini, diharapkan bisa mencakup wilayah Jakarta yang belum terjangkau air bersih.
Pemasangan pipa ini tak sepenuhnya membuka jaringan baru. Rencana ini juga termasuk revitalisasi pipa lama yang sudah mengalami kerusakan.
Wilayah yang selama ini kesulitan air bersih di utara Jakarta juga bakal terjangkau jaringan perpipaan ini.
"7 ribu kilometer (jaringan pipa) se-Jakarta, itu kan sampai ke perumahan, jaringan, sampai ke Kampung Muara sampai ke Cilincing, sampai Kapuk, ada yang pipa primer, pipa sekunder," ujar Heru di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2024).
Heru tak merinci target penyelesaian pemasangan pipa ini. Namun, terdapat ancaman Jakarta tenggelam pada 2030 karena penurunan muka tanah.
Ia pun menyebut pemasangannya akan dilakukan secara bertahap di wilayah yang kerap dilanda krisis air bersih.
"Misalnya bertahap, kondisi yang sangat diperlukan adalah aliran dari Jakarta Timur, lintasnya ke Barat ya, Timur-Selatan-Barat. Ini dari timur karena kan salah satu bahan bakunya timur (seperti) Timur-Utara-Barat, Timur-Selatan-Barat," urai Heru.
Menurutnya, program ini sangat penting untuk segera dilaksanakan. Sebab, permukaan tanah Jakarta akan semakin menurun akibat penggunaan air tanah terus-menerus.
Apalagi, cakupan layanan air bersih BUMD PAM Jaya saat ini masih masih 65,85 persen. Tingkat kehilangan air dalam jaringan air bersih perpipaan atau nonrevenue water (NRW) di DKI Jakarta juga saat ini masih tinggi, yakni pada angka 45 persen.
Baca Juga: Siap Polisikan Operator JakLingko, Heru Budi Tebar Ancaman Ini
Sehingga, penggantian pipa baru dari pipa eksisting yang usianya sudah tua juga penting dilakukan agar tak lagi terjadi kebocoran air yang mengalir ke tempat tinggal masyarakat, selain penambahan jaringan baru.
"Kami harus berbenah. Jika, tidak maka (tahun) 2036 DKI akan rawan terhadap air bersih," ungkap Heru.
Maka dari itu, keputusan ini adalah keputusan tidak populis karena ada beberapa titik lokasi yang macet termasuk mungkin rekan-rekan dari kedutaan besar ada beberapa yang mengalami kemacetan," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Siap Polisikan Operator JakLingko, Heru Budi Tebar Ancaman Ini
-
Ngaku-ngaku Ikut Andil saat Jakarta Era Heru Budi Raih Opini WTP, Anies Curhat Begini
-
Kinerjanya Sempat Disindir, Anies Kini Mendadak Puji-puji Heru Budi usai Dapat Rapor Bagus dari BPK: Salut
-
Serang Lagi Heru Budi? Anies Ungkit Masalah-masalah di Jakarta saat Senam Bareng Emak-emak, Begini Katanya!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Menpar Widiyanti Jamin Pariwisata Bali Aman Pascabanjir, Aktivitas Wisata Berjalan Normal
-
Zita Anjani Diduga Kerap Mangkir dari Acara Penting, Pantas Dicopot dari Utusan Khusus Presiden?
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Viral Video Prabowo Tayang di Bioskop, Mensesneg: Lumrah Selama Tak Langgar Aturan
-
Hadapi 'Gender Trap', Menteri PPPA Desak Polwan Diberi Peran Lebih di Posisi Strategis
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham