Suara.com - Mantan Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG., mengungkapkan bahwa praktik dukun beranak masih banyak di lakukan di Indonesia.
Kebanyakan profesi itu memang dilakukan di daerah terpencil karena minimnya akses dokter dan fasilitas layanan kesehatan. Sehingga, peran dukun beranak ada sebagai pengganti dokter kandungan.
"Dukun beranak itu di daerah-daerah, di ujung-ujung, mungkin di daerah-daerah di Pulau Jawa itu masih ada dukun beranak," ungkap dokter Ari dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/8/2024).
Meski tidak memiliki spesialisasi keilmuan di bidang kedokteran, Ari menyampaikan bahwa para dukun beranak itu telah dirangkul untuk dapatkan pelatihan menangani ibu hamil.
Sehingga diharapkan praktik tersebut bisa bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan dokter kandungan di daerah terpencil. Sayangnya, belum terdata jumlah dukun beranak yang sampai sekarang masih melakukan praktik.
"Saat ini oleh kita, dari profesi, dari pemerintah daerah, dari dinas kesehatan itu, mereka kita ajak, kita latih, kita nemenin. Sama teman-teman bidan kami ajak juga," kata Ari.
Diakui oleh Ari, kalau dukun beranak ini termasuk bagian dari budaya. Bahkan ada beberapa yang menjalankannya secara turun temurun dari orang terdahulu.
"Jadi memang susah dihapuskan, tapi justru beliau diberikan pengetahuan bagaimana cara nolong yang benar," ujarnya.
Dari pengalamannya sendiri, Ari mengungkapkan kalau dirinya pernah berada di suatu daerah terpencil dan bertemu dengan sejumlah dukun beranak.
Baca Juga: Diizinkan Jokowi, Dokter WNA Bisa Praktik di Indonesia
Dalam momen tersebut, dia bersama rekan dokter lain pun berkesempatan mengajarkan dasar keilmuan dalam menangani ibu hamil dan melahirkan.
"Dukun beranak ini kita kumpulkan, kita ajarin bagaimana cara sterilitas, bagaimana caranya periksa segala macam. Akhirnya, mereka juga sadar sendiri bahwa ada yang lebih kompeten dari dia," cerita Ari.
Berita Terkait
-
Kasus Selebgram Meninggal, Dokter Tompi Sebut Sedot Lemak Minim Efek Samping, Asal....
-
Sedot Lemak Selebgram Medan Berujung Maut, Bisakah Malpraktik Dibuktikan? Ini Penjelasan Dokter Tompi
-
Kata Dokter Usai Hamzah Haz Sempat Alami Gangguan Fungsi Organ Sebelum Meninggal Dunia
-
Gratis! Ortu Harus Bawa Anak Suntik Polio di Puskesmas, Dokter Piprim: Kalau Lumpuh Tak Bisa Dinilai dengan Rupiah
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Total Korban Keracunan MBG Makin Meningkat, JPPI Desak BGN Hentikan Program
-
Identifikasi Puluhan Jasad di Ponpes Al Khoziny, Tim DVI Pakai Foto Senyum Para Santri, Mengapa?
-
Anies Soroti Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Karyawan Terdampak Pemotongan Jam Kerja
-
Petaka Jelang HUT TNI: Detik-detik Kecelakaan Tewaskan Penerjun Payung Praka Zaenal, Apa Pemicunya?
-
Tewas Terlindas Truk, Begini Pemicu Kecelakaan Tragis Pemotor Lansia di Daan Mogot Jakbar
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
-
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ajukan Perda untuk Perkuat Peran Pondok Pesantren
-
Kabar Meteor Jatuh di Cirebon Bikin Geger, Polisi Langsung Cek ke Lokasi
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit