Suara.com - Putra Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pada hari Senin mendesak pasukan keamanan negara itu untuk memblokir pengambilalihan kekuasaannya ketika ratusan ribu pengunjuk rasa menuntut dia mundur. “Tugas Anda adalah menjaga keselamatan rakyat dan negara kami serta menegakkan konstitusi,” kata Sajeeb Wazed Joy yang berbasis di AS dalam sebuah postingan di Facebook.
"Artinya, jangan biarkan pemerintah yang tidak melalui proses pemilihan berkuasa selama satu menit pun, itu adalah tugas Anda,"
Joy, yang juga penasihat teknologi informasi dan komunikasi Hasina, memperingatkan kemajuan yang dicapai Bangladesh akan terancam jika dia dipaksa keluar.
“Semua perkembangan dan kemajuan kita akan hilang. Bangladesh tidak akan bisa kembali dari sana,” katanya.
“Aku tidak menginginkan hal itu dan kamu juga tidak menginginkan hal itu,” imbuhnya. "Saya sendiri, Sajeeb Wazed Joy, tidak akan membiarkan hal itu terjadi selama saya bisa."
Peringatannya muncul ketika panglima militer Bangladesh Waker-Uz-Zaman bersiap menyampaikan pidato di negaranya, kata seorang juru bicara militer kepada AFP tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Unjuk rasa yang dimulai bulan lalu terhadap kuota pekerjaan pegawai negeri sipil telah meningkat menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina dan berubah menjadi seruan yang lebih luas agar lelaki berusia 76 tahun itu mengundurkan diri.
Seorang penasihat senior Hasina mengatakan kepada AFP pada hari Senin bahwa pengunduran diri pemimpin yang diperangi itu adalah sebuah “kemungkinan” setelah ditanyai apakah dia akan mundur.
“Situasinya sedemikian rupa sehingga hal ini mungkin terjadi, tapi saya tidak tahu bagaimana hal itu akan terjadi,” kata ajudan yang dekat dengan perdana menteri, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.
Baca Juga: Israel dan Amerika Serikat Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh? PM Malaysia: Pengecut
Militer mengumumkan keadaan darurat pada bulan Januari 2007 setelah kerusuhan politik meluas dan membentuk pemerintahan sementara selama dua tahun.
Berita Terkait
-
Bangladesh Memanas, PM Hasina Dilaporkan Mengundurkan Diri dan Kabur dari Kediamannya
-
Jumlah Korban Terus Bertambah, Hampir 100 Orang Tewas dalam Bentrokan antara Mahasiswa dan Aparat di Bangladesh
-
Internet di Bangladesh Terputus Jelang Long March Anti Pemerintah ke Dhaka
-
Demo Tuntut PM Bangladesh Mundur Berlangsung Ricuh, 73 Orang Tewas
-
Israel dan Amerika Serikat Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh? PM Malaysia: Pengecut
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi