Suara.com - Tersangka utama dalam serangan teror terafiliasi ISIS yang direncanakan di konser Taylor Swift di Austria diduga meraba-raba dan melakukan kekerasan terhadap teman sekelas perempuan di sekolah, menurut laporan baru.
Pria Austria berusia 19 tahun itu, yang belum diidentifikasi secara publik oleh pihak berwenang, telah menunjukkan serangkaian kekerasan saat menghadiri sekolah bisnis di kota Neunkirchen, Jerman, dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan media lokal Profil.
Pejabat AS memberikan informasi tentang terorisme "untuk memungkinkan gangguan terhadap ancaman terhadap konser Taylor Swift," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pada hari Jumat — meskipun tersangka utama dikenal secara lokal karena pelanggaran yang lebih ringan.
Remaja itu melecehkan dan menyentuh gadis-gadis secara tidak pantas di kelasnya, kata mantan teman sekelasnya kepada Profil.
Dalam satu kejadian yang sangat kejam, ia juga mencengkeram leher seorang siswa laki-laki dan mendorongnya ke dinding, menurut dugaan teman-temannya.
Rincian tersebut muncul setelah penyelidik mengungkapkan bahwa remaja itu baru-baru ini menjadi radikal secara daring oleh ISIS.
Terduga dalang rencana minggu ini, yang ditangkap bersama dua remaja lainnya, berusia 18 dan 17 tahun, baru-baru ini bersumpah setia kepada kelompok teror tersebut dalam sebuah video daring, kata pejabat keamanan.
Ia diyakini telah dipengaruhi oleh seorang pendeta yang berdomisili di Berlin, Abul Baraa, demikian dilaporkan media Jerman Bild, mengutip sumber intelijen.
Pejabat Austria yang menangani penyelidikan tersebut mengatakan radikalisasi daring terhadap remaja tersebut terjadi dengan cepat.
Baca Juga: Rencana Penyerangan Konser Taylor Swift Bikin Heboh, Ada Materi ISIS dan Al-Qaeda di Rumah Tersangka
Selain bersumpah, tersangka remaja tersebut diduga memberi tahu orang-orang bahwa ia memiliki rencana "sesuatu yang besar" setelah berhenti dari pekerjaannya pada tanggal 25 Juli.
Orang lain yang mengenalnya juga mengatakan bahwa ia baru-baru ini mulai menunjukkan tanda-tanda radikalisasi.
Beberapa orang mengatakan bahwa ia memilih untuk memanjangkan jenggot dan menjadi lebih serius menjelang rencana yang digagalkan.
Penyidik mengatakan bahwa remaja tersebut membuat pengakuan penuh setelah ia ditangkap selama operasi polisi di rumahnya di Ternitz dekat perbatasan Hungaria. Bahan-bahan pembuat bom ditemukan di rumah tersebut. Ia diduga merinci keinginannya untuk melakukan serangan bunuh diri di Stadion Ernst Happel, Wina, dengan menggunakan bahan peledak rakitan dan pisau dalam upaya untuk membunuh sebanyak mungkin orang.
Seorang warga negara Austria berusia 17 tahun dengan akar Turki dan Kroasia dan seorang warga negara Irak berusia 18 tahun — yang juga telah menunjukkan hubungan dengan ISIS — juga ditangkap atas rencana yang digagalkan itu, kata pihak berwenang.
Berita Terkait
-
Taylor Swift Dominasi Nominasi VMA 2024, Ancam Pecahkan Rekor Bersejarah!
-
AS Bocorkan Info Intelijen ke Austria terkait Rencana Serangan ISIS di Konser Taylor Swift
-
Tiga Pelaku Penyerangan Suporter Persis Solo Berhasil Dibekuk Polisi
-
5 Fakta Konser Taylor Swift Nyaris Diserang Teroris ISIS di Austria: Ini Kronologinya
-
Rencana Penyerangan Konser Taylor Swift Bikin Heboh, Ada Materi ISIS dan Al-Qaeda di Rumah Tersangka
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak
-
Prabowo Pastikan Stok Pangan Pengungsi Bencana di Sumatra Aman, Suplai Siap Dikirim dari Daerah Lain
-
Presiden Prabowo Hapus Utang KUR Petani Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
-
Konferda PDIP Jabar, Hasto Tekankan Politik Lingkungan sebagai Jalan Perjuangan
-
Alarm Hari HAM: FSGI Catat Lonjakan Tajam Kekerasan di Sekolah Sepanjang 2025
-
Tinjau Bencana di Aceh, Presiden Prabowo Targetkan Perbaikan Jembatan dalam Sepekan