Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu mengemukakan pernyataan bahwa Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor merupakan bekas warisan Zaman Belanda. Lantaran itu, ia mengatakan selalu terbayang-bayang dengan bau-bau kolonial
"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sebab itu, ia kemudian menganggap perlu dibuat istana negara yang dibuat oleh anak bangsa sendiri.
Sementara itu, Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara (PPU) menjadi wilayah yang terkena dampak pembangunan IKN. Keberadaan IKN memunculkan masalah bagi warga sekitar.
Usai Sepaku ditetapkan sebagai salah satu wilayah yang menjadi Ibu Kota Negara Baru Indonesia, masalah-masalah warga sekitar mulai muncul. Warga Sepaku kesulitan mengakses air bersih, bahkan harus membeli seharga Rp 80-90 ribu per tandon, atau 1.200 liter untuk 4 hari.
Padahal, sebelum adanya proyek Intake Sepaku untuk IKN dibangun, warga sekitar tidak harus membeli air, mereka bisa mengambil secara langsung dari sungai dan sumur.
Tema berita tersebut merupakan pilihan Redaksi Suara.com terkait kontroversi pembangunan IKN yang terus menjadi sorotan.
1. Jokowi Diminta Kembali Belajar Sejarah, Imbas Sebut Istana di Jakarta dan Bogor Bau Kolonial
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk kembali belajar sejarah setelah menyebut Istana Negara di Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor mengandu bau kolonial.
Baca Juga: Buntut Bau Kolonial, Istana di Jakarta dan Bogor Diusulkan Jadi Objek Wisata
Sejarawan Asep Kambali mengatakan bahwa pernyataan Jokowi sebenarnya tidak salah. Hanya saja, dia khawatir kalau pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu bisa picu kebencian masyarakat terhadap bangunan peninggalan penjajah.
2. Jokowi Sebut Istana Bau Kolonial, Hasto PDIP: Masak Baru Kerasa Setelah 9 Tahun Menjabat
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristoyanto menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ucapannya tentang tiga Istana yang berbau kolonial.
Hasto mengaku heran mengapa Jokowi menyampaikan hal itu. Padahal sudah hampir 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI.
3. Usai Sebut Istana Warisan Kolonial, JJ Rizal Sindir Telak Jokowi: Picik!
Sejarawan JJ Rizal melayangkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ucapannya tentang tiga Istana yang berbau kolonial. Rizal menyebut, pernyataan Jokowi terlalu picik.
"Klaim pak Jokowi tentang Istana Negara, Istana Merdeka, dan Istana Bogor yang bau kolonial karena bekas istana Gubernur Jenderal kolonial Belanda merupakan menunjukkan nasionalisme sempit, picik, cupet," ujar Rizal dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
4. Buntut Bau Kolonial, Istana di Jakarta dan Bogor Diusulkan Jadi Objek Wisata
Istana Negara di Jakarta juga Istana Kepresidenan di Bogor diusulkan jadi objek wisata bila pemerintah pusat resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sejarawan Asep Kambali menyebut bahwa Istana Negara juga termasuk bangunan bersejarah, meski disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengandung bau kolonial karena termasuk peninggalan penjajah.
5. Sejarah Sepaku yang Kini Menjadi Salah Satu Wilayah yang Kini Terdampak IKN
Sebuah kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sepaku menjadi sorotan publik, usai kini wilayahnya dijadikan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sejak Tahun 1960, Sepaku berada di wilayah Kotamadya Balikpapan, dengan nama Kecamatan Balikpapan Seberang yang terdiri dari Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Penajam saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!