Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, belum mau mengumumkan keputusan dukungan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) JAkarta 2024. Sejauh ini ada dua pilihan, yakni mendukung Anies Baswedan atau gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Terkait dukungan ke Anies, Cak Imin mengakui memang sudah lama menjalin komunikasi dengan eks Gubernur DKI itu. Kekinian soal dukungan masih dibahas oleh desk Pilkada PKB.
Ia memperkirakan pada 17 Agustus nanti pembahasannya rampung.
"Memang sudah lama berkomunikasi, cari kecocokan, tapi proses itu belum selesai. Karena desk Pilkada masih terus mematangkan, sampai pada kesimpulan kira-kira dua hari yang akan datang," ujar Cak Imin di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Meski demikian, indikasi PKB merapat ke KIM Plus belakangan kian kuat. Apalagi KIM Plus dikabarkan bakal mengumumkan bergabungnya PKB pada 19 Agustus mendatang.
"Kita tunggu Saja. Benar apa enggak kita tunggu," ucapnya.
Nantinya, pada 19 Agustus mendatang baru ketahuan ke mana PKB akan berlabuh untuk Pilkada DKI 2024 mendatang.
"Kita tunggu tanggal 19 (Agustus). Kita tunggu, apa yang terjadi I don't know," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengisyaratkan bahwa akan ada lebih dari tiga partai politik bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga: Murka Tahu Paskibraka Dilarang Pakai Jilbab, Cak Imin Minta Kepala BPIP Dicopot Diganti Kadernya
"Ya pokoknya banyak lah, lebih dari 3," kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Kendati begitu, Dasco enggan membeberkan siapa saja partai politik yang akan bergabung dengan KIM plus. Ia hanya menegaskan jika pengumuman paslon dan parpol yang akan bergabung pada 19 Agustus mendatang.
"Ya pokoknya yang di kita sepakat paslonnya satu, gubernurnya satu wagubnya satu," katanya.
Berita Terkait
-
Dukungan ke Anies Nyagub Masih Gelap, Cak Imin Ungkap Hari Penentuan PKB Gabung atau Tidak di KIM
-
Tidak Banyak Ikut Dinamika Perjodohan Elite, RK Siap Adaptasi Siapa pun Cawagub Pilihan KIM Plus
-
Murka Tahu Paskibraka Dilarang Pakai Jilbab, Cak Imin Minta Kepala BPIP Dicopot Diganti Kadernya
-
Minta PBNU Patuh Konstitusi, Cak Imin: Kiai Kalau Melawan Juga Kualat Sama Negara
-
Sore Ini, Cak Imin Bakal Ngadu ke Wapres Maruf Amin soal Konflik PBNU-PKB
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!