Suara.com - Sebuah insiden tragis terjadi ketika seorang ayah, Stephen Nightingale, dari Nottingham, berjuang untuk membawa pulang jenazah putranya, Kevin Nightingale, yang meninggal karena serangan jantung di Kamboja.
Namun, yang diterima keluarga bukanlah jenazah Kevin yang berusia 39 tahun, melainkan jenazah seorang pria berusia 77 tahun.
Pada tanggal 9 Mei, Stephen dan keluarganya menerima pemberitahuan dari polisi bahwa Kevin telah meninggal. Stephen segera menghubungi ibu Kevin, Maureen Thompson, sebelum memulai upaya untuk memulangkan jenazah putra mereka melalui firma Kamboja, Evergreen Funeral Services.
Kebingungan terjadi saat jenazah yang dikirim ke Inggris pada tanggal 10 Juni, yang awalnya diyakini sebagai Kevin, ternyata adalah seorang pria berusia 77 tahun.
Stephen Nightingale, bersama dengan Maureen dan saudara Kevin, Sean, segera menyadari kesalahan ini ketika mereka pergi mengidentifikasi jenazah tersebut.
"Saya mendapat telepon saat mereka di sana dan saya tahu ada yang tidak beres. Itu bukan Kevin," kata Stephen Nightingale yang berusaha meminjam sebagian besar uang untuk memulangkan jenazah putranya karena kampanye GoFundMe belum berhasil mengumpulkan cukup uang.
Meskipun keluarga telah menyampaikan kesalahannya kepada Evergreen Funeral Services, firma tersebut hanya meminta foto jenazah tersebut tanpa memberikan penjelasan yang memuaskan.
Setelah jenazah pria berusia 77 tahun itu dikremasi di Inggris dan abunya dikirim kembali ke Kamboja, jenazah Kevin akhirnya dikembalikan seminggu setelah kesalahan itu terungkap. Namun, kondisi jasad Kevin yang sudah membusuk parah membuat proses terakhir keluarga menjadi sangat menyakitkan.
Tuan Nightingale mengatakan dia sangat sedih karena tidak dapat melihat putranya untuk perpisahan terakhir.
Baca Juga: Kerusuhan Bangladesh Renggut Nyawa WNI, Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Jenazah
"Saya ingin sekali memandangnya dan mengucapkan selamat tinggal, nak, maaf atas segalanya, tetapi saya tidak pernah mendapatkan kesempatan itu," demikian ungkapannya.
Evergreen Funeral Services telah mengembalikan biaya pemulangan kepada keluarga, namun belum memberikan permintaan maaf atau penjelasan yang memadai mengenai kesalahan yang terjadi.
Keluarga Kevin berharap agar tidak ada keluarga lain yang mengalami kesedihan seperti yang mereka alami akibat kesalahan identifikasi yang fatal ini.
Berita Terkait
-
Kerusuhan Bangladesh Renggut Nyawa WNI, Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Jenazah
-
Prediksi Manchester United vs Fulham di Liga Inggris: Skor, H2H, Live Streaming
-
Efek Nathan Tjoe-A-On, Kualitas Swansea City Dipuji-puji usai Dirinya Debut
-
Wilayah Kursk Rusia Bakal Diserang Ukraina, Inggris Siap Kirim Persenjataan
-
Kelainan Irama Jantung Picu Risiko Stroke Iskemik 5 Kali Lipat, Kenali Gejalanya!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol