Suara.com - Ketegangan saat ini terus meningkat di wilayah Timur Tengah, apalagi operasi udara dan darat yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
Menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas, Israel membalasnya dengan kampanye militer yang menghancurkan di Gaza.
Akibatnya, jumlah warga Palestina yang melarikan diri ke negara lain untuk mencari perlindungan—termasuk Australia—meningkat.
Namun ada perbedaan besar di Australia dalam hal statistik persetujuan visa, sebagian besar permohonan visa warga Palestina ditolak, namun jumlah visa Israel yang disetujui sangat tinggi.
Menurut News Corp Australia, Menteri Dalam Negeri Tony Burke telah mengonfirmasi bahwa dari 10.033 permohonan yang diajukan dalam 10 bulan terakhir, 7.111 ditolak.
Sementara 2.922 warga Palestina diberikan izin masuk ke Australia. Dari angka 2.922 pengungsi, sekitar 1.300 pengungsi telah bermukim di Australia, dan sebagian besar pengungsi tersebut menggunakan visa jangka pendek.
Sementara itu, 8.746 warga negara Israel telah diberikan visa sejak serangan 7 Oktober, dengan 235 permohonan ditolak.
Laporan tersebut dirilis bersamaan dengan seruan pemimpin oposisi utama Peter Dutton untuk menghentikan masuknya warga Palestina dari Gaza dengan alasan bahwa mereka merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.
“Saya kira orang-orang tidak boleh datang dari zona perang saat ini,” kata Dutton pada hari Rabu. “Ini tidak bijaksana untuk dilakukan, dan menurut saya hal itu membahayakan keamanan nasional kita.”
Ucapannya merupakan reaksi terhadap apa yang terjadi pada hari Selasa, ketika Anggota Parlemen Koalisi menulis surat kepada Tony Burke, mendesaknya untuk memperketat proses evaluasi permohonan visa dari Gaza untuk memastikan mereka tidak memiliki dukungan untuk Hamas.
Baca Juga: Sempat Ditembak Saat Kampanye, Capres AS Donald Trump Bakal Dilindungi Kaca Anti Peluru
Saat ini, pemohon hanya ditolak jika mereka terbukti memberikan dukungan finansial atau material kepada Hamas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045