Suara.com - Jessica Kumala Wongso yang merupakan terpidana kasus pembunuhan Mirna Salihin dengan kopi sianida, mesti melakukan wajib lapor hingga Maret 2032.
Jessica Wongso bebas bersyarat dan keluar dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur pada hari ini, Minggu (18/8/2024).
Kepala Kelompok Kerja Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Deddy Eduar Eka Saputra menjelaskan Jessica harus wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Timur-Utara.
Meski dijatuhi vonis penjara selama 20 tahun, Jessica akhirnya bisa bebas bersyarat setelah delapan tahun mendekam di balik jeruji besi. Menurut Deddy, Jessica mendapatkan remisi 58 bulan 30 hari.
Salah satu media luar negeri yang menyoroti soal kasus kopi sianida dengan terpidana Jessica Wongso ialah The Star Malaysia.
Mereka menyoroti kasus ini terlebih setelah munculnya tayangan dokumenter di Netflix berjudul: Ice Cold: Murder, Coffee And Jessica Wongso.
Mereka menyoroti bahwa kasus ini memecah belah masyarakat Indonesia sejak awal. Banyak orang pada saat itu percaya Jessica adalah pembunuhnya. Itu adalah masa-masa awal media sosial ketika Instagram dan TikTok belum ada.
Setelah penayangan film dokumenter tersebut, segalanya berubah secara dramatis. Keraguan tentang kesalahan Jessica semakin meningkat. Netizen turun ke dunia maya untuk menuduh proses peradilan tersebut cacat. Netizen mendapat dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka bahwa kasus ini mengungkap kelemahan serius dalam sistem peradilan pidana Indonesia.
Fifth Estate telah berbicara. Hampir 95% netizen mendukung kasus tersebut untuk ditinjau kembali.
Baca Juga: Jessica Wongso Bebas Bersyarat, Ucapkan Terima Kasih dan Siap Bicara Blak-blakan?
Banyak tokoh kuncinya yang kini menjadi sumber keresahan netizen. Juri utama, Kisworo; ketua jaksa, Shandy Handika; Profesor Edward Omar; Hani dan suaminya; dan terutama Edi Dermawan Salihin, ayah Mirna, kini menjadi penjahat di tayangan pasca-Netflix.
Edi sebelumnya terlihat sebagai ayah yang berduka. Namun sejak film dokumenter Netflix, pemirsa kini melihatnya sebagai seseorang yang bersedia melakukan apa pun untuk memenjarakan tersangka pembunuh putrinya. Namun etika dan arogansinyalah yang paling membuat kesal netizen.
Tag
Berita Terkait
-
Penampilan Baru Jessica Wongso Saat Bebas Bersyarat, Rambut Beda Usai Dapat Remisi 4 Tahun
-
Bebas Setelah 8 Tahun di Penjara, Jessica Wongso Langsung Mau Makan Sushi Siang Ini
-
Jessica Wongso Bebas Bersyarat, Ucapkan Terima Kasih dan Siap Bicara Blak-blakan?
-
Bebas Dari Lapas Pondok Bambu, Jessica Wongso Langsung Menuju Kejari Jakarta Timur
-
Berapa Umur Jessica Wongso? Bebas Bersyarat Setelah 8 Tahun di Penjara
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol