Suara.com - Selama beberapa tahun terakhir, Pakistan menghadapi krisis yang semakin besar yang ditandai dengan ketidakstabilan ekonomi, kekacauan politik, dan tantangan keamanan. Inflasi yang melonjak hingga mencapai rekor tertinggi menambah ketidakpuasan masyarakat. Pertikaian politik, khususnya setelah tergulingnya Perdana Menteri Imran Khan pada tahun 2022, telah memperdalam perpecahan.
Cadangan devisa negara telah menyusut, menyebabkan peningkatan ketergantungan pada dana talangan IMF, yang semakin membebani perekonomian. Pengguna media sosial di Pakistan telah mengunggah video yang menyoroti situasi mengerikan tersebut, termasuk video yang menunjukkan apa yang salah di negara tersebut.
Beberapa insiden baru-baru ini diposting dengan tagar #FailedStatePakistan, dan segera mendapatkan popularitas di X, mencerminkan meningkatnya keyakinan bahwa negara ini berada di ambang kehancuran dan memicu perdebatan di platform media sosial.
Pengguna dari Pakistan telah memposting video tentang insiden kejahatan, korupsi, dan, yang paling terkenal, kecelakaan tragis di Jalan Karachi Karsaz pada tanggal 19 Agustus. Dalam kejadian ini, sebuah SUV berkecepatan tinggi menabrak dua pejalan kaki dan menewaskan mereka.
Menurut The Dawn, pada Senin malam, sebuah Toyota Land Cruiser yang melaju kencang, yang dikendarai oleh Natasha Danish, menabrak tiga sepeda motor dan satu mobil lagi sebelum terbalik di Jalan Karsaz di kota itu. Imran Arif yang berusia enam puluh tahun dan putrinya yang berusia 22 tahun Amna tewas dalam kecelakaan itu, sementara tiga lainnya terluka.
Selanjutnya, pengemudi ditangkap dan didakwa atas tuduhan pembunuhan. Dia dikirim ke penahanan yudisial selama 14 hari.
Tweet lain dengan tagar tersebut mengklaim menunjukkan korupsi di negara tersebut, khususnya di kalangan tentara.
Video lain menunjukkan kontras yang meresahkan: seorang pria membakar dirinya sendiri atas tuduhan korupsi yang dilakukan polisi dan kegagalan menangkap tersangka penjahat, sementara seorang politisi menikmati tarian Mujra yang mewah dan menghabiskan banyak uang di tengah krisis kemiskinan yang sedang berlangsung di negara tersebut.
Ketika negara ini mengalami pelemahan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan meningkatnya kerusuhan sosial, banyak warga Pakistan yang khawatir akan masa depan negara mereka. Hashtag telah berkembang menjadi forum digital bagi masyarakat untuk menyuarakan kekesalan, kegelisahan, dan permohonan perubahan.
Baca Juga: Perempuan Ini Cerita Pengalaman ke Minimarket IKN, Harus Nyeker
Berita Terkait
-
Demo 'Peringatan Darurat' Diwarnai Ancaman ke Komika, Andovi: Saya Bangga
-
Gegara Curhatan Pandji Pragiwaksono, Meme 'Peter Bar Eskrim' Viral di X
-
Nama Kaesang Muncul di Deretan Trending Topik Usai 'Peringatan Darurat' Viral
-
Viral Detik-detik Menegangkan Wanita Coba Sentuh Harimau: Nyawa Melayang Seujung Kuku
-
Perempuan Ini Cerita Pengalaman ke Minimarket IKN, Harus Nyeker
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Motif Pelaku Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari, Minta Tebusan ke Suami Korban Lewat IG
-
Nekat Mutilasi Istri Pegawai Pajak Demi Judi Online, Pelaku Terancam Hukuman Mati
-
Detik-detik Grandmax Bawa Rp5,2 Miliar Terbakar di Polman, Uang ATM Rp4,6 M Hangus
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
-
Bikin Laporan ke Bareskrim, Bule Rusia Polisikan Dua Akun Medsos Diduga Penyebar Fitnah
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji