Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengupayakan sejumlah cara untuk menjaga inflasi di Jakarta tetap stabil. Pada Juli 2024, inflasi masih di bawah angka nasional, yakni 1,97 persen.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, capaian ini merupakan kerja keras semua pihak yang terlibat, termasuk para investor dan pengusaha. Dengan demikian, Jakarta masih menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kota bisnis.
"Hari ini kita buktikan bahwa inflasi sudah disampaikan tadi 1,97 (persen). Ini prestasi yang luar biasa dan saya berterima kasih kepada para investor, pengusaha, dan tentunya masyarakat Jakarta, sehingga stabilitas Jakarta tetap terjaga," ujar Heru kepada wartawan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengemukakan, untuk menjaga inflasi, pihaknya memiliki langkah 4K, yakni Keterjangkaukan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, serta Komunikasi Efektif.
"Sesuai arahan dan bimbingan dari Bapak Pj. Gubernur, langkah ini seiring dengan upaya menjaga ketahanan pangan pada tiga pilar ketahanan pangan yang terdiri dari pilar ketersediaan pangan, pilar keterjangkauan pangan, dan pilar konsumsi pangan," kata Eli kepada Suara.com, Jumat (23/8/2024).
Ketersediaan pangan dilakukan melalui monitoring pasokan dan harga pangan secara rutin maupun kondisional di tingkat grosir dan eceran. Lalu, DKPKP juga melaksanakan pertanian perkotaan serta kerja sama dengan daerah produsen pangan.
"Aspek keterjangkauan dilakukan melalui penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu, gerakan bazar pangan keliling di kantor pemerintahan, rusun, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), pembangunan gerai pangan di daratan dan kepulauan," tutur Eli.
Sementara, untuk konsumsi pangan dilakukan melalui pengawasan mutu pangan serta sosialisasi perubahan pola konsumsi. Upaya lain Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan adalah dengan pertemuan rutin Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dalam upaya menjaga inflasi, DKPKP pun menggandeng berbagai pihak. Misalnya, di level pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Perdagangan.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Siswa SD Jakarta, Heru Budi: Bukan Persoalan Besar!
Kemudian, Pemprov juga punya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurus pangan, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan Perumda Dharma Jaya. Pihak swasta dan lembaga pendidikan juga digandeng lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Pemprov DKI juga rutin menggelar program pasar atau bazar murah sebagai upaya pengendalian inflasi. "Melalui kegiatan ini, masyarakat sangat terbantu, karena dapat memperoleh pangan berkualitas baik dengan harga terjangkau," ucapnya.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, pengendalian inflasi di tingkat daerah bukanlah tugas yang mudah. Karena itu, keberhasilan TPID DKI Jakarta dalam menjaga inflasi di bawah rata-rata nasional patut mendapatkan apresiasi. "Daerah yang mampu menjaga inflasinya perlu mendapatkan apresiasi," sarannya.
Menurut Nailul, pengendalian inflasi sangat penting di Jakarta, karena kota ini merupakan pusat bisnis dan pemerintahan nasional. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam setiap kebijakan sangat diperlukan.
"Posisi DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis mempengaruhi mengapa inflasi di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional dan mendapatkan predikat TPID terbaik," urainya.
Jakarta juga telah berada di jalur yang benar dengan memberdayakan pasar-pasar, termasuk Pasar Induk Beras Cipinang Jaya sebagai pusatnya. Melalui Pasar Induk, intervensi terhadap kenaikan harga dapat dilakukan dengan cepat.
Tag
Berita Terkait
-
Jelang Jabatan Ketua DPRD Lengser, Prasetyo Edi Pulangkan Pelat Mobil B 2 DKI ke Heru Budi
-
Heru Budi Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SDN 07 Cideng: Biaya dari Uang Pribadi Menghabiskan Segini
-
Sharing Pengalaman Heru Budi Buat Gubernur Selanjutnya: Yang Tidak Baik, Disempurnakan
-
Targetkan Jakarta Juara Umum PON 2024, Heru Budi Janjikan Atlet Beasiswa di PTN hingga Pekerjaan di BUMD
-
Strategi Pj. Gubernur Heru Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google