Suara.com - Selebritas Astrid Kuya menjadi salah satu dari 106 Anggota DPRD DKI yang dilantik dan diambil sumpah jabatannya hari ini, Senin (26/8/2024). Astrid datang didampingi suaminya sesama artis, Uya Kuya yang juga terpilih menjadi Anggota DPR RI.
Selama menduduki kursi legislator Kebon Sirih, Astrid mengaku ingin menjadi Anggota Komisi E bidang kesejahteraan rakyat. Ia merasa dengan posisi itu, bisa mengawal rencana program sekolah swasta gratis yang direncanakan berjalan 2025 mendatang.
"InsyaAllah kalau saya ditemptkan di Komisi E, InsyaAllah 2025 akan ada sekolah swasta gratis. Kita kawal dengan baik untuk sekolah swasta gratis," ujar Astrid di gedung DPRD DKI, Senin (26/8/2024).
Ia menilai pendidikan merupakan bukti kemajuan suatu bangsa. Karena itu, pemerataan pendidikan untuk semua anak menjadi penting untuk diperjuangkan.
"Jadi saya concern banget sama yang namanya pendidikan. Pendidikan itu kan juga membuka pengetahuan kita. Cara berpandang kita, cara berpikir kita. Yang paling penting pendidikan buat saya," ucapnya.
Kemudian, awak media menanyakan saran untuk program sekolah gratis ini. Sebab, program tersebut bakal menggantikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang di dalamnya tak hanya berupa pembebasan biaya sekolah saja.
KJP Plus juga memberikan bantuan subsidi pangan, uang saku, transportasi gratis, hingga perlengkapan sekolah.
Namun, Astrid tak memberikan jawaban yang jelas. Ia hanya menyatakan akan mengikuti keputusan Komisi E dan mengawalnya hingga program ini jadi dilaksanakan 2025 mendatang.
"Karena kan saya belum tahu akan di komisi berapa, karena kan itu ada keputusannya di Komisi E. Jadi nanti kita kawal, yang pasti kita akan kawal semua keputusan yang ada di Komisi E," tutur Astrid.
Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota DPRD DKI, Pedangdut Bebizie Beri Janji soal Lapangan Kerja
Mendengar jawaban Astrid, Uya Kuya yang ada disampingnya langsung menimpali. Ia turut mengkritisi program KJP Plus yang kerap tak tepat sasaran penyalurannya.
"Karena kan memang KJP Plus itu kan banyak yang bermasalah. Kenapa gua tahu karena kita berdua ini turun ke masyarakat. Ya KJP banyak yang tidak sesuai dengan sasarannya," jelas Uya Kuya.
"Walaupun itu akan menghilangkan KJP, tapi kalau misalnya ternyata itu bisa menjangkau orang banyak kenapa nggak," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya