Suara.com - Dalam perkembangan terbaru terkait konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa dirinya tengah menyusun rencana untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Rencana tersebut, yang detailnya belum diungkapkan secara penuh, akan dipresentasikan kepada Presiden AS Joe Biden serta dua calon penerusnya.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Zelenskyy menegaskan bahwa upaya pasukan Ukraina yang baru-baru ini memasuki wilayah Kursk di Rusia merupakan bagian dari rencananya. Namun, ia juga menambahkan bahwa rencananya mencakup langkah-langkah lain di bidang ekonomi dan diplomatik. Zelenskyy, yang saat ini sedang mendesak Washington untuk memberikan izin bagi pasukannya menggunakan senjata jarak jauh yang disuplai oleh AS, berencana untuk memaksa Moskow menghentikan perang melalui tekanan militer dan diplomatik.
Terkait hal itu, Rusia merespons dengan tegas atas pernyataan Zelenskyy tersebut. Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut bahwa ini bukan pertama kalinya mereka mendengar pernyataan seperti itu dari pihak Ukraina.
“Kami sangat menyadari sifat dari rezim Kyiv ini,” ujar Peskov kepada wartawan.
Ia juga menegaskan bahwa Rusia akan terus melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina dan akan mencapai semua tujuan mereka.
Saat ini, Rusia tengah berupaya menghalau serangan pasukan Ukraina yang dimulai sejak 6 Agustus lalu di wilayah Kursk. Di sisi lain, Rusia juga terus melanjutkan ofensifnya di wilayah Donetsk, Ukraina timur, di tengah ketegangan yang semakin meningkat.
Sementara itu, Rusia menyatakan dukungannya terhadap pandangan India mengenai perlunya penyelesaian damai. Namun, Peskov menekankan bahwa tidak ada dasar yang cukup untuk mengadakan pembicaraan damai saat ini. Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan bahwa dirinya mendukung penyelesaian damai atas konflik Ukraina dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tag
Berita Terkait
-
Perang Kata-Kata, Rusia Kecam Prancis Tuding Langgar Kebebasan Berpendapat, Ini Penyebabnya
-
Serangan Drone Mengguncang PLTN Kursk, Dunia Waspadai Ancaman Nuklir
-
Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Rusia Tuduh AS jadi Dalangnya
-
Presiden Emmanuel Macron Buka Suara Alasan Prancis Tahan CEO Telegram
-
Lebih dari 100 Rudal dan Drone Rusia Serang Ukraina, Zelenskyy Serukan Bantuan Eropa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet