Suara.com - Warga Desa Loborui, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur (NTT) digemparkan dengan penemuan jasad bayi yang sudah tidak utuh karena disantap anjing.
Mirisnya, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap antara eks kepala desa setempat dengan bendahara.
Kisah pilu tersebut terkuak pada Selasa (27/8/2024) siang. Saat itu, Warga Desa Loborai, Marthen Philips Here sedang duduk di rumahnya. Saat melihat anjing miliknya datang dari arah utara, ia memperhatikan peliharaannya tersebut membawa potongan daging.
Penasaran dengan potongan daging tersebut berasal, Marthen berinisiatif mengikuti anjing tersebut hingga melepaskan daging yang digigit.
Saat Marthen mendekat dan mengamatinya, sontak ia terkejut. Daging yang dibawa anjing peliharaannya tersebut merupakan potongan jasad bayi.
Marthen kemudian memberitahukan hal tersebut kepada sang kakak, Efandi Y Here. Tak sampai situ, Efandi kemudian berinisiatif menghubungi kader posyandu setempat, Ferderika Here untuk memastikan potongan daging tersebut.
Ferderika kemudian memastikan bahwa potongan daging tersebut merupakan bagian jasad bayi. Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Kepala Dusun III yang dilanjutkan ke pihak desa dan kepolisian.
Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Sabu Timur, Ipda Mustarif Ibrahim bersama anggotanya langsung menuju lokasi penemuan jasad bayi di dekat rumah milik Jhon Fredoms Here di RT 09/RW 05, Dusun III, Desa Loborui, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua.
Polisi kemudian mengumpulkan keterangan serta berkoordinasi dengan dokter dari Puskesmas Eilogo untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad bayi tersebut.
Baca Juga: Janda Di Musi Rawas Simpan Jasad Bayi Dalam Lemari, Polisi Selidiki
Dari hasil pemeriksaan luar, diperkirakan jasad bayi berumur 6-7 bulan.
Lahir Prematur
"Diperkirakan (bayi) lahir prematur," ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis seperti dikutip Digtara.com-jaringan Suara.com.
Dari perkiraan petugas, jasad bayi meninggal sekira 8 jam atau lebih sejak ditemukan. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara kemudian menemukan lubang bekas galian di belakang rumah HH.
Lubang tersebut sedalam kurang lebih 30 centimeter dengan jarak dari rumah sekitar 7 meter, yang diduga sebagai tempat dikuburkannya jenasah bayi tersebut.
"Jasad bayi ditemukan sekitar 125 meter dari titik galian," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar