Suara.com - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan ancaman bahwa dirinya akan memberhentikan operasional Bandara internasional utama Israel pada Senin (2/9/2024).
Menurut Netanyahu pihaknya akan menghentikan semua kedatangan dan keberangkatan di Bandara Internasional Israel untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.
Bandara Ben Gurion akan ditutup dan semua lepas landas serta pendaratan akan dihentikan pada pukul 8 pagi (0500GMT), menurut seorang juru bicara serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut.
Namun, juru bicara tersebut tidak memerinci kapan operasi bandara akan dilanjutkan.
Arnin Bar-David, Kepala Federasi Pekerja Histadrut, menyerukan aksi mogok umum pada hari Senin untuk menekan pemerintah Israel agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.
Seruan tersebut muncul beberapa jam setelah tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menemukan jenazah enam sandera dari Jalur Gaza selatan.
Harian Israel Haaretz, mengutip sumber Israel, menyebutkan tiga dari enam sandera tersebut seharusnya dibebaskan pada tahap pertama dari kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini sedang dinegosiasikan.
"Mereka tercantum dalam daftar yang diserahkan pada awal Juli. Sebenarnya mungkin untuk membawa mereka kembali dalam keadaan hidup," kata sumber tersebut.
Hamas mengatakan bahwa keenam sandera itu tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Baca Juga: Gara-gara Tidak Mau dengarkan Suara Rakyat, Presiden Prancis Emmanuel Macron Hadapi Pemakzulan
Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini sudah tewas.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Namun, upaya mediasi terhambat karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.700 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 94.100 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diinvasi pada tanggal 6 Mei. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing