Suara.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mendesak agar polisi mengusut tuntas aksi teror yang dialami oleh jurnalis Tempo, sekaligus pengisi siniar Bocor Alus Politik, Hussein Abri Dongoran.
Ketua AJI Jakarta, Irsyan Hasyim mengatakan, polisi harus bergerak cepat mengungkap motif teror dengan merusak mobil jurnalis Tempo yang dilakukan secara berulang.
“Kami mendesak Kepolisian untuk menangkap pelaku teror dan dijerat dengan delik pidana, Pasal 170 ayat (1) atau Pasal 406 ayat (1) KUHP,” kata Irsyan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Selasa (3/9/2024).
“Jika terbukti terkait dengan peliputan, maka penyidikan harus merujuk Pasal 18 ayat (1) UU Pers No 40 Tahun 1999. Polisi juga perlu mengungkap motif teror dengan merusak mobil jurnalis Tempo yang dilakukan secara berulang,” tambahnya.
Irsyan juga mendorong, agar Dewan Pers menerjunkan Satgas anti-Kekerasan guna memastikan kepolisian mengusut kasus ini dengan tuntas.
“Dewan Pers juga perlu memantau dan menuntaskan kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis yang selama ini luput dalam pendataan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Irsyan juga mendesak kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komnas HAM secara pro-aktif untuk melakukan investigasi independen.
“LPSK dan Komnas HAM perlu memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” tandasnya.
Sebelumnya, Jurnalis Tempo sekaligus host podcast Bocor Alus Politik, Hussein Abri Dongoran kembali mendapatkan teror dari orang tidak dikenal, pada Selasa (3/9/2024).
Mobil milik Hussein kembali dirusak oleh dua orang tidak dikenal yang menggunakan sepeda motor saat di Jalan KH Usman, Beji, Depok, Jawa Barat.
Hussein mengatakan, peristiwa ini bermula ketika Usman memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM). Setelahnya ia kaget melihat kondisi mobilnya dengan kaca yang sudah pecah.
Berdasarkan hasil rekaman kamera dashboard atau dashcam yang berada di mobil Hussein peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.05 WIB.
“Dua pelaku yang berboncengan melintas setelah terdengar bunyi benturan pada kaca mobil,” kata Hussein, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Selasa (3/9/2024).
Sementara dari lokasi kejadian, Hussein menemukan barang bukti berupa pecahan keramik busi yang diduga digunakan oleh pelaku untuk memecahkan kaca kanan bagian belakang minil Hussein.
Pengerusakan terhadap mobil Hussein, bukan kali pertama. Sebelumnya Hussein juga pernah mengalami hal serupa di jalan putar-balik Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan—di belakang Markas Besar Kepolisian RI dan depan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 5 Agustus 2024 silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak