Suara.com - Kasus kekerasan seksual di angkatan bersenjata Australia saat ini tengah menjadi sorotan khusus bagi Komisi Kerajaan negara tersebut.
Tidak hanya itu saja, kasus bunuh diri di Angkatan Bersenjata dan Veteran Australia itu tengah jadi perbincangan juga. Bahkan, Komisi Kerajan mendesak untuk pembentukan badan khusus.
Australian Broadcasting Corporation melaporkan, komisi tersebut mengajukan 122 rekomendasi setelah meninjau ribuan pengaduan dari personel pertahanan saat ini dan mantan personel serta keluarga mereka.
Laporan tersebut meminta adanya pemecatan bagi personel yang terbukti bersalah atas pelanggaran seksual, baik melalui putusan pengadilan maupun penyelidikan internal.
Komisi juga merekomendasikan pembentukan daftar nasional untuk melacak angka bunuh diri dan faktor risiko bunuh diri di antara personel militer saat ini dan yang sudah pensiun.
Antara tahun 1985 dan 2021, sebanyak 2.007 anggota pertahanan aktif atau mantan anggota meninggal akibat bunuh diri, dengan rata-rata tiga orang setiap dua minggu dalam dekade terakhir.
Laporan tersebut menyebut angka-angka ini sebagai “di luar perkiraan” karena adanya kekurangan dalam pengumpulan data, terutama sebelum tahun 1985.
Komisi menemukan bahwa satu dari tiga mantan personel melaporkan mengalami "tekanan psikologis tinggi hingga sangat tinggi," dan satu dari empat mengalami "beberapa bentuk risiko bunuh diri."
Banyak laporan mengenai perundungan, kekerasan fisik, dan pelecehan seksual diserahkan kepada komisi, yang semuanya berkontribusi pada masalah kesehatan mental dan risiko bunuh diri.
Baca Juga: Yuk Dukung Garuda Menang! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia
Komisi mengkritik proses disipliner internal militer, yang seringkali memperburuk tekanan psikologis.
Komisi merekomendasikan dukungan kesejahteraan yang lebih baik dan mendesak otoritas disiplin untuk memperlakukan personel dengan "kesopanan, kasih sayang, martabat, dan hormat."
Pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan rekomendasi komisi tersebut. [Antara].
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?