Suara.com - Provinsi Hainan di Tiongkok dilanda Topan Yagi, badai terkuat di Asia tahun ini, pada tanggal 6 September. Dengan kecepatan angin mencapai 234 km/jam, topan tersebut membawa hujan lebat dan mengakibatkan kerusakan yang luas.
Pemadaman listrik telah menimbulkan kesulitan yang signifikan bagi penduduk, memicu perbincangan viral di media sosial tentang tantangan hidup dalam masyarakat tanpa uang tunai. Banyak yang merasa tidak dapat melakukan transaksi tanpa akses ke perangkat seluler.
Video tersebut, yang dibagikan di platform media sosial X, menunjukkan penduduk berkerumun di sekitar stasiun pengisian daya darurat, tempat seorang vendor telah menyiapkan sistem bertenaga mesin untuk membantu orang mengisi ulang daya ponsel mereka.
Keterangannya menekankan parahnya situasi: "Setelah topan, air dan listrik terputus. Orang-orang sangat ingin mengisi daya ponsel mereka, karena semua uang mereka disimpan di dompet seluler. Tanpa ponsel, Anda bahkan tidak dapat membeli roti."
Video tersebut telah memicu perbincangan tentang potensi kerentanan masyarakat yang sepenuhnya tanpa uang tunai, terutama di masa krisis.
Dalam video terpisah, kekhawatiran atas ketergantungan pada kendaraan listrik muncul. Video itu memperlihatkan warga bergegas ke stasiun pengisian daya karena kendaraan mereka kehabisan daya. Postingan itu menunjukkan bahwa hanya mereka yang memiliki skor kredit sosial 550 atau lebih yang dapat mengisi ulang daya menggunakan WeChat, dompet digital utama Tiongkok.
Video-video itu juga menyoroti aspek lain dari ekonomi digital Tiongkok: mata uang digital dengan tanggal kedaluwarsa. Pengguna harus membelanjakan uang mereka dalam jangka waktu tertentu atau berisiko kehilangan akses ke uang tersebut.
Selain itu, akun dapat dibekukan berdasarkan skor kredit sosial, yang selanjutnya membatasi akses ke dana. Postingan itu merujuk pada contoh-contoh sebelumnya selama pandemi Covid-19 ketika warga negara dilarang menggunakan pembayaran digital jika paspor vaksinasi mereka kedaluwarsa, sehingga memutus akses ke layanan penting.
Baca Juga: Uni Eropa Turunkan Tarif Mobil Listrik China, Kubu Beijing Minta Negosiasi
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal Topan Yagi yang Tewaskan Ratusan Orang di Vietnam, Kecepatan Anginnya Capai 234 Km/Jam
-
Kemelut di Tubuh Timnas China, Untungkan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia
-
Justin Hubner Optimis Timnas Indonesia Bisa Amankan Poin di Markas China
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia jika Kalahkan China dan Bahrain pada Oktober 2024
-
Uni Eropa Turunkan Tarif Mobil Listrik China, Kubu Beijing Minta Negosiasi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?