Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerima sekitar 1.600 laporan dugaan perundungan atau bullying antar mahasiswa kedokteran yang tengah praktik di rumah sakit pemerintah. Dari laporan sepanjang Januari-Agustus 2024 tersebut, kasus terbanyak terjadi di RSUP Kandou, Manado.
"Itu masuk semua terus di laporan (bullying) dan kemarin yang tertinggi memang Kandou," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes RI, Azhar Jaya ditemui di Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Pria yang akrab disapa Aco itu menyampaikan bahwa Kemenkes telah mengirimkan tim untuk lakukan investigasi sebagai tindak lanjut dari laporan tersebut. Aco menyampaikan bahwa bullying terjadi diberbagai program studi dokter spesialis.
"Rata-rata yang pegang pisau, ya. Ada (spesialis) penyakit dalam, yang paling besar penyakit dalam. Obgyn, anestasi, dan sebaginya," ungkap Aco.
Walau begitu, Aco mengungkapkan kalau Kemenkes tidak serta merta langsung penutup kegiatan praktik mahasiswa kedokteran di RSUP Kandou, seperti yang terjadi pada PPDS anestesi Universitas Diponegori di RSUP Kariadi, Semarang.
"Kita berjenjanglah. Enggak tiba-tiba langsung diberhentikan," kata Aco.
Bullying pada pendidikan kedokteran, dikatakan oleh Aco, memang telah jadi suatu kebiasaan. Itu sebabnya, Kemenkes tengah berupaya agar tradisi bullying tersebut tidak terus berlanjut.
"Sekali lagi, saya yakin kita bisa menciptakan dokter dengan baik tanpa ada bullying-bullying seperti itu," tegas Aco.
Sementara itu, data dugaan bullying pada pendidikan kedokteran yang diterima Kemenkes hingga Agustus 2024 jumlahnya mencapai 1.600 kasus. Akan tetapi, Kemenkes menyeleksi dugaan kasus yang dilaporkan itu.
"Enggak semuanya laporan itu kami bilang bullying. Kita juga lihat, kita cek. Kita benar-benar cek. Kalau misalnya ada mahasiswa yang dimarahin, ternyata itu cuma dikatakan bodoh, itu sepertinya sih bukan bullying," kata Aco.
Menurut Aco, suatu tindakan dapat disebut bullying bila pelaku lakukan kekerasan verbal dengan menggunakan bahasa kasar, mengandung sara, hingga menghina fisik maupun kekurangan seseorang.
Berita Terkait
-
Kemenkes Sebut Bullying Di Kalangan Mahasiswa Kedokteran Jadi Kebiasaan, Laporan Sampai 1.600 Kasus
-
Menkes Dipolisikan Buntut Kasus Bullying PPDS Undip, Dirjen Yankes: Biarin Aja, Ngapain Pusing-pusing
-
Menko PMK: Polisi Kantongi Bukti Bullying Di Kasus Dokter PPDS Undip Aulia Risma
-
Menkes Geram Bullying Kedokteran Undip Ditutup-tutupi: Sudah Saatnya Dihentikan!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?