Suara.com - Aida Suwandi Budiman baru-baru ini dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pengangkatan Aida Suwandi Budiman tercantum dalam Keputusan Presiden RI Nomor 101/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan. Pelantikan sendiri dilakukan pada 11 September 2024.
Aida Suwandi Budiman dipilih Jokowi bukan tanpa alasan. Ia memiliki latar belakang yang cukup mumpuni untuk mengurus bidang LPS yang berkaitan dengan keuangan.
Lalu siapa Aida Suwandi Budiman ini?. Berikut ulasannya.
Aida Suwandi Budiman lahir di Bogor, Jawa Barat pada 1965. Ia cukup berpengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional dan baurannya dengan aturan reformasi struktural yang dibutuhkan di Indonesia.
Melansir dari bi.go.id, Jumat (13/9/2024), Aida Suwandi Budiman masih menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2022-2027.
Pendidikan
Perempuan 59 tahun ini merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia mengambil jurusan Pertanian Agribisnis pada tahun 1987.
Baca Juga: Mees Hilgers Debut di Bulan Oktober, Dua Nama Lini Belakang Akan Disimpan?
Tak berhenti di jenjang sarjananya, Aida Suwandi Budiman melanjutkan magisternya di University of Southern California. Selanjutnya ia kembali menimba ilmu di Claremont Graduate University dan menyandang gelar Phd bidang ekonomi pada 2001.
Karier
Meski lulus sebagai mahasiswa pertanian, Aida lebih banyak berkecimpung di dunia perbankan. Kemampuannya di bidang ekonomi mengantarkan dan bergabung dengan BI pada 1991.
Kariernya di BI tak pernah putus, sebut saja pada 2010 di ditunjuk menjadi Wakil Direktur Eksekutif, Intenational Monetar Fund atau IMF. Ia tergabung di keanggotaan IMF Soth-East Asia Voting Gruoup (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.
Aida menjadi Wakil Direktur Eksekutif IMF Kantor Asia Tenggara selama 3 tahun mulai dari 2010-2013.
Bertugas di BI, Aida juga sempat menjabat sebagai Asisten Gubernur membawahi Kebijakan Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan BI serta sinergi dengan bauran kebijakan nasional selama hampir 2 tahun sejak 2020-2022.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group