Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin merasa heran atas laporan dugaan perundungan terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) yang diarahkan kepadanya. Ia mengungkapkan bahwa perundungan tersebut telah diakui oleh pihak universitas.
"Itu makannya ini jadi aneh. Tapi ya tidak apa-apa, kan sekarang Undip-nya sendiri sudah mengakui ada itu kejadiannya," ujar Budi di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, mengutip Antara, Sabtu (14/9).
Budi menyebutkan bahwa laporan ini tidak mengganggunya karena keluhan tersebut juga sudah sampai kepadanya dari korban-korban yang terlibat. Menurutnya, banyak pihak yang mengeluhkan situasi ini dan meminta agar tindakan perundungan dihentikan.
"Kita bukan hanya percaya diri, tetapi kita lakukan yang terbaik saja karena semua orang mengeluh sekali akan hal ini," tambah Budi.
Menkes juga menyoroti pentingnya menghentikan segala bentuk perundungan, apalagi jika sudah menyebabkan korban jiwa. Ia menyatakan, kejadian seperti ini bukan yang pertama, dan sering kali kasus serupa ditutupi.
"Dan ini bukan yang pertama meninggal, yang sebelumnya juga udah ada kan, cuma ditutupi. Jadi, udah saatnyalah kita berhentikan praktik-praktik seperti ini. Kasihan dokter-dokter muda kita," tegasnya.
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin bersama Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Komite Solidaritas Profesi pada Kamis (12/9). Mereka dituduh menyebarkan berita bohong terkait kasus perundungan di Undip yang diduga menyebabkan kematian dr. Aulia.
M. Nasser, perwakilan Komite Solidaritas Profesi, menuduh Kemenkes RI telah menyampaikan informasi palsu bahwa dr. Aulia meninggal karena bunuh diri akibat perundungan. Dalam laporannya, Nasser mengacu pada Pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengenai penyebaran berita bohong.
"Kebohongan kedua yang disiarkan adalah kebohongan adanya bullying atau perundungan seolah-olah bunuh diri akibat perundungan. Bagaimana perundungan beliau almarhum semester lima, siapa yang mem-bully semester lima?" ujar Nasser.
Baca Juga: PPDS Anestesi Undip Terancam Tak Dibuka Kemenkes: Kalau Belum Dilakukan, Kita Nggak Akan Kembalikan
Terkait laporan ini, pihak kepolisian menyarankan untuk mengadakan mediasi antara Kemenkes RI dan pihak pelapor.
Tag
Berita Terkait
-
PPDS Anestesi Undip Terancam Tak Dibuka Kemenkes: Kalau Belum Dilakukan, Kita Nggak Akan Kembalikan
-
Stop Bullying Dokter! Kemenkes: Perundungan Ancam Profesionalitas Tenaga Medis
-
Kominfo Mau Bentuk Satgas Khusus Cegah Hoaks Pilkada 2024
-
Menkes Imbau Warga Tak Perlu Khawatir Infeksi Mpox: Aman Kalau Pernah Kena Cacar
-
Kemenkes Sebut Bullying Di Kalangan Mahasiswa Kedokteran Jadi Kebiasaan, Laporan Sampai 1.600 Kasus
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?