Suara.com - Kata blijvers banyak dibicarakan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu keturunan mereka menjadi bintang Timnas Indonesia.
Nenek kiper Timnas Indonesia Maarten Paes, merupakan seorang blijvrers. Istilah digunakan untuk orang Belanda yang tinggal atau menetap di Hindia Belanda atau Indonesia.
Perlu diketahui, nenek Maarten Paes merupakan orang Belanda yang lahir di Kediri, Jawa Timur. Karena itulah, kiper Dallas FC itu pun bisa membela Timnas Indonesia.
Selain blijvers, ada trekkers. Istilah ini juga dipakai untuk orang Belanda yang tinggal di Indonesia. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Suara.com telah merangkum mengenai sejarah Blijvers dan Trekkers yang dirangkum dari sejumlah sumber.
Sejarah Blijvers dan Trekkers
Blijvers dan trekkers sebutan untuk orang Belanda atau Eropa yang tinggal di Hindia Belanda atau Indonesia dalam waktu lama.
Meski sekilas sama, namun istilah ini sebenarnya berbeda dalam beberapa prinsip dan orientasi.
Blijvers dalam Bahasa Belanda, blijvers memiliki makna “orang yang tinggal” atau “yang menetap”. Orang yang menyandang blijvers mempunyai hak-hak terkait kewarganegaraan.
Baca Juga: Follower Instagram Maarten Paes Meroket, Segini Prediksi Penghasilannya
Sedangkan trekkers merupakan orang Eropa atau Belanda yang tinggal di Indonesia, tetapi ingin segera pulang ke tempat asal setelah selesai menjalankan tugas. Orang dengan istilah ini masa kini disebut ekspatriat.
Ada beberapa prinsip orientasi yang membedaan antara blijvers dan trekkers, salah satunya soal pandangan dengan budaya lokal. Orang-orang blijvers melebur dengan dalam nilai-nilai dan budaya lokal. Bahkan, mereka juga menikahi orang setempat.
Trekkers cenderung mempertahankan nilai-nilai Eropa (barat) sehingga selalu eksklusif dan elitis.
Terlepas dari itu, kedua kelompok ini merupakan inti masyarakat kelas menengah berciri kosmopolitan pada massa Hindia Belanda.
Membentuk Organisasi dan Klub Bola
Orang-orang blijvers yang tinggal di Hindia Belanda kala itu mendirikan organsiasi, salah satunya Insulinde. Mengutip laman Kemdikbud, Insulinde didirikan di kota Bandung pada Oktober 1907.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta