Suara.com - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membalas Elon Musk pada hari Sabtu setelah maestro teknologi itu menyebut pemerintahannya "fasis" karena mengusulkan undang-undang yang akan mendenda raksasa media sosial karena menyebarkan informasi yang salah.
Australia memperkenalkan undang-undang "pemberantasan informasi yang salah" awal minggu ini, yang mencakup kewenangan luas untuk mendenda raksasa teknologi hingga lima persen dari omzet tahunan mereka karena melanggar kewajiban keamanan daring.
"Fasis," Musk memposting pada hari Kamis di platform media sosialnya X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Namun Albanese membalas Musk pada hari Sabtu, dengan mengatakan media sosial "memiliki tanggung jawab sosial".
"Jika Tn. Musk tidak memahami hal itu, itu lebih banyak bicara tentang dia daripada tentang pemerintahan saya," katanya kepada wartawan pada hari Sabtu.
Pertukaran pendapat antara Musk dan pejabat Australia adalah yang terbaru dalam pertikaian yang sudah berlangsung lama dengan pemerintah Australia mengenai regulasi media sosial. Pemerintah Australia tengah menjajaki serangkaian langkah baru yang akan membuat perusahaan media sosial lebih bertanggung jawab atas konten di platform mereka, termasuk larangan bagi mereka yang berusia di bawah 16 tahun.
Pengawas daring negara itu menggugat perusahaan Musk ke pengadilan awal tahun ini, dengan tuduhan gagal menghapus video "sangat kejam" yang memperlihatkan seorang pendeta Sydney ditikam.
Namun, perusahaan itu tiba-tiba membatalkan upayanya untuk memaksakan perintah penghapusan global pada X setelah Musk memperoleh kemenangan hukum dalam sidang pendahuluan, sebuah langkah yang ia rayakan sebagai kemenangan kebebasan berbicara.
Musk, yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai "pejuang absolut kebebasan berbicara", telah berselisih dengan politisi dan kelompok hak digital di seluruh dunia, termasuk di Uni Eropa, yang dapat memutuskan dalam beberapa bulan untuk mengambil tindakan terhadap X dengan kemungkinan denda.
Baca Juga: Pundit Australia: Stop Salahkan Lapangan SUGBK, Socceroos Emang Main Jelek
Di Brasil, tempat X secara efektif ditangguhkan setelah mengabaikan serangkaian arahan pengadilan, Musk menanggapi dengan mengecam hakim tersebut sebagai "diktator jahat yang bercosplay sebagai hakim".
Berita Terkait
-
Calvin Verdonk: Saya Berekspektasi Lebih Saat Lawan Australia
-
FIFA Acungi Jempol Performa Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Bintang Jepang Bicara Soal Kekuatan 2 Negara yang Ditahan Imbang Timnas Indonesia
-
Waspada! Timnas Indonesia Hadapi 3 Laga Berat: Awas Tebasan Samurai Biru
-
Pundit Australia: Stop Salahkan Lapangan SUGBK, Socceroos Emang Main Jelek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka