Suara.com - Ketua IM57+ Institute, M Praswad Nugraha, mempertanyakan rasionalisasi dari pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang mengaku nebeng temannya untuk naik jet pribadi ke Amerika Serikat.
Paswad menilai KPK seharusnya melakukan pendalaman lebih jauh mengenai rasionalitas dan motif dari pemberian fasilitas yang diterima Kaesang.
“Pada sisi rasionalitas, apakah rasional private jet dapat disewa dengan harga Rp 90 juta per orang dengan destinasi Indonesia-Amerika, dan alasan "nebeng", sedangkan harga kelas bisnis dari maskapai komersil biasa/non privet jet ke tujuan yang sama memiliki harga yang jauh lebih mahal?” kata Praswad kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
Dia menyinggung kasus gratifikasi yang menyeret mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan Rafael Alun Trosambodo dan Mantan Kepala Kantor Beacukai Makassar Andhi Pramono.
Praswad menyebut alasan keduanya untuk membantah dugaan gratifikasi saat itu lebih serius dibanding pernyataan Kaesang, mereka beralasan mendapatkan aset dari hasil bisnis dan utang piutang.
“Menjadi pertanyaan kenapa pada kasus lain KPK bisa tidak percaya dan melakukan penyelidikan secara serius, tetapi tidak pada kasus ini?” ujar Praswad.
Terlebih Praswad menduga fasilitas pesawat jet pribadi bukan satu-satunya pemberian yang diterima putra bungsu Joko Widodo itu. Sebab, lanjut dia, pemberian gratifikasi pada penanganan kasus di KPK tidak pernah tunggal.
“KPK selama ini selalu bisa membuktikan, pasti ada pemberian-pemberian lainnya selain yang terekspose di media,” jelas Praswad
“Mengapa untuk kasus dugaan gratifikasi Kaesang KPK seolah-olah menjadi kebingungan untuk memahami anatomi perkara ini?” tandas dia.
Pernyataan Kaesang
Sebelumnya Kaesang mengeklaim dirinya hadir ke KPK atas inisiatif sendiri untuk melakukan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi pada penggunaan jet pribadi.
"Jadi hari ini, kedatangan saya ke KPK, sebagai warga negara yang baik. Saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat," kata Kaesang di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).
"Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, tapi inisiatif saya sendiri," tambah dia.
Menurut Kaesang, hal yang diklarifikasi kepada KPK hari ini berkaitan dengan perjalanannya menggunakan jet pribadi belum lama ini.
Juru Bicara Kaesang, Francine Widjojo menyebut putra bungsu Presiden Joko Widodo itu awalnya berencana naik pesawat komersial ke Amerika Serikat.
Berita Terkait
-
Buka Pelatnas Pilkada 2024 di Puncak Bogor, Hasto Langsung Sindir Keluarga Jokowi
-
Roy Suryo Ajarkan Kaesang Pakai KBBI Soal Beda Nebeng dan Pinjam Jet Pribadi: Logikanya Terbalik
-
Kaesang Ngakunya Cuma Nebeng Jet Teman ke AS, Komentar Gilang Bhaskara Nyelekit: Saya Percaya Banget
-
Niat Hati Bela Kaesang Pangarep soal Nebeng Jet Pribadi, Intelektualitas Profesor Ini Diragukan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan