“Hamas adalah organisasi teroris asing yang tidak saya dukung,” jawab Berry.
“Namun, pertanyaan yang Anda ajukan kepada direktur eksekutif Institut Arab Amerika itu justru mengarahkan perhatian pada isu kebencian di negara kita.” lanjutnya.
Ketika Kennedy bertanya lebih lanjut apakah dia mendukung Hizbullah atau Iran, Berry menjawab: “Sekali lagi, saya merasa pertanyaan ini sangat mengecewakan.”
Menyelesaikan interogasinya dengan mengungkapkan “kekecewaan” atas keengganan Berry untuk menyatakan penentangan langsung terhadap tiga entitas yang disebutkan, Kennedy menyatakan: “Anda seharusnya menyembunyikan kepala Anda di dalam tas.”
Diundang oleh Durbin untuk menanggapi ledakan kemarahan tersebut, Berry berkata: “Sangat disesalkan bahwa saya, saat saya duduk di sini, telah mengalami masalah yang sedang kita hadapi saat ini. Sayangnya, ini benar-benar mengecewakan, tetapi merupakan indikasi bahaya bagi lembaga demokrasi kita saat ini. Dan saya sangat menyesalkan hal itu.”
Komite kehakiman – dengan persetujuan Durbin – kemudian mendukung tanggapan Berry dengan mengunggahnya di X.
“Seorang Senator Republik memberi tahu seorang pemimpin hak-hak sipil Arab Amerika bahwa 'Anda harus menyembunyikan kepala Anda di dalam tas.' Kami tidak akan memperbesar klip yang mengerikan itu. Namun kami AKAN memperbesar tanggapan kuat saksi yang menyerukannya.” bunyi pernyataan tersebut.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair) menuduh Kennedy dan anggota Partai Republik lainnya memperlakukan Berry dengan permusuhan.
"Maya Berry menghadap komite untuk membahas kejahatan kebencian. Baik Ibu Berry maupun topik tersebut seharusnya diperlakukan dengan rasa hormat dan keseriusan yang layak mereka terima," kata Robert McCaw, direktur urusan pemerintahan Cair.
"Sebaliknya, Senator Kennedy dan yang lainnya memilih untuk menjadi contoh kefanatikan yang dihadapi orang Arab, Palestina, dan Muslim dalam beberapa bulan dan tahun terakhir." lanjutnya.
Baca Juga: Cek Fakta: 50 Ribu Masjid Ditutup, Populasi Muslim di Iran Tinggal 30 persen
Anthony Romero, direktur eksekutif American Civil Liberties Union, mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan diskriminatif dan kejam” terhadap Berry.
"Memanfaatkan sidang tentang meningkatnya kejahatan kebencian anti-Muslim, anti-Arab, dan antisemit untuk melancarkan serangan personal dan diskriminatif terhadap saksi ahli yang mereka undang untuk memberikan kesaksian adalah tindakan yang keterlaluan dan tidak pantas," katanya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: 50 Ribu Masjid Ditutup, Populasi Muslim di Iran Tinggal 30 persen
-
Sentimen Anti-Muslim di Chicago Meningkat, Picu Diskriminasi di Tempat Kerja Hingga Sekolah
-
Siapa Aziz Behich? Bek Muslim Australia Calon Lawan Witan Sulaeman, Bisa Acak-acak Timnas Indonesia
-
Teks Khutbah Jumat Hikmah Maulid Nabi: Menjadi Muslim Teladan dengan Mencontoh Nabi Muhammad
-
Isu 'Jihad Cinta' Bikin Ratusan Muslim di India Diusir
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot