Suara.com - Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat mendapatkan kiriman karangan bunga dari berbagai elemen masyarakat sebagai apresiasi atas keberhasilan mengungkap kasus dugaan pembunuhan terhadap gadis penjual goreng di Padang Pariaman.
"Karangan bunga datang per satu di depan Kantor Polda Sumbar sejak Jumat pagi hingga malam," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulystiawan, Jumat (20/9/2024).
Karangan bunga tersebut berasal dari lintas instansi, profesi, serta organisasi, mulai dari kalangan pemerintah, politisi, pengusaha, legislator, hingga komunitas olahraga.
Beberapa di antara pengirimnya adalah Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Anggota DPD RI Emma Yohanna, Kadin Sumbar, komunitas mini soccer, dan Kodim 0304 Agam.
Dalam karangan bunga tersebut, tercantum ucapan selamat dan apresiasi kepada pihak Kepolisian karena telah berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang dinilai cukup menarik perhatian itu.
Pengiriman karangan bunga merupakan reaksi yang muncul dari masyarakat usai Polisi menangkap tersangka bernama Indra atau IS (26) pada Kamis (19/9).
Kombes Pol Dwi Sulystiawan mengatakan, adanya karangan bunga tersebut merupakan bukti bahwa publik mengawal kinerja serta tugas yang dilakukan Polri.
"Artinya publik mengawal tugas yang kami laksanakan dan memberikan dukungan, oleh karenanya Polda Sumbar serta jajaran akan menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan," katanya.
Menurut catatan, kasus yang telah menyita banyak perhatian dari publik itu berawal dari laporan hilangnya Nia Kurnia Sari (18), remaja penjual gorengan asal Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Dari penyelidikan kepolisian, korban ditemukan tewas dan terkubur tanpa busana.
Pihak kepolisian akhirnya menangkap IS (26) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut di rumah warga di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Kamis (19/9) sekitar pukul 15.00 WIB. (Antara)
Berita Terkait
-
Sadisnya Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Sumbar: Disekap, Diikat, Diseret hingga Diperkosa Saat Tak Sadarkan Diri!
-
Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, DPRD Sumbar: Agar Kepercayaan Publik Menguat
-
Pesta Sabu hingga Nobar Video Porno, Ridho Tega Bunuh Wanita Teman Kencannya Gegara Alat Vital Digigit
-
Detik-Detik Mencekam, Tersangka Pembunuh Nia Penjual Gorengan Dikepung Polisi di Loteng Rumah Warga
-
Detik-detik Penangkapan Indra Septiarman Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September