Suara.com - Eks penyidik KPK Novel Baswedan turut menanggapi saat Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron disemprot oleh anggota DPR terpilih kala membicarakan masalah integritas. Hal itu disampaikan Novel lewat akun X pribadinya pada Selasa (24/9/2024).
Saat menanggapi soal artikel berita berjudul: "Nurul Ghufron Disemprot Anggota DPR Terpilih saat Ceramah soal Integritas", Novel Baswedan mempertanyakan soal Nurul Ghufron yang dipilih panitia untuk menjadi narasumber acara itu.
Dilihat Suara.com dalam cuitannya, Novel Baswedan turut memberikan sindiran yang menohok soal berita Nurul Ghufron kala disemprot gegara ceramah soal integritas di depan anggota DPR terpilih.
"Acara pembekalan utk anggota DPR RI terpilih di Lemhanas, bicara integritas dan antikorupsi dari KPK yang bicara Nurul Gufron. Kenapa yang bicara bukan Firli Bahuri saja ya?" tulis Novel Baswedan disertai emot tersenyum.
Selain menyertakan artikel berita media online, Novel Baswedan turut membagikan cuplikan video yang menampilkan legislator PDI Perjuangan (PDIP), Tia Rahmania saat menyemprot Nurul Ghufron yang menjadi pembicara di acara itu.
"Wajar saja diprotes, karena panitia acara seperti sedang mengolok-olok peserta," cuit Novel Baswedan disertai emoji nyengir.
Sontak cuitan Novel soal Nurul Ghufron dikuliti legislator PDIP turut menjadi sorotan netizen lainnya hingga dibanjiri beragam komentar. Salah satunya menyoroti cuitan Novel yang turut mengungkit nama eks Ketua KPK Firli Bahuri.
"Sepertinya Firli sedang mengisi acaranya, @emerson_yuntho," tulis salah satu netizen.
"Firlinya ngumpet takut ditangkap polda metro mas," timpal yang lainnya disertai emoji nyengir.
"Masih aja ada yg mau mendengarkan Nurul Gufron aja udah aneh," sahut netizen lainnya lagi.
Selain itu, ada juga yang turut menyenggol akun X milik KPK terkait unggahan Novel soal Nurul Ghufron.
"Bikin malu," geram yang lainnya.
"PARAH @KPK_RI," tambah yang lainnya lagi.
"Manusia yang tidak punya HARGA DIRI memalukan," ketus netizen lainnya.
Berita Terkait
-
Sindir Jokowi Bagi-bagi Bansos buat Menangkan Gibran, Ketua KPK Usul Praktik Conflict of Interest Masuk UU Tipikor
-
Tanggapi Video Pendukung Paslon Soraki Fufufafa, Prof Jimly: Tanpa Dinyana Kebencian Terus Meluas
-
Nilai Kinerja Lembaganya Sendiri, Ketua KPK Nawawi Pomolango: Kisaran 4 sampai 5
-
Disetor ke Pimpinan KPK, Direktorat Gratifikasi Selesai Analisis Klarifkasi Kaesang soal Jet Pribadi, Apa Hasilnya?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial