Suara.com - Kelompok militan Palestina, Hamas, pada Sabtu menyatakan duka cita atas kematian pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa kejadian ini hanya akan semakin memperkuat semangat perjuangan melawan Israel.
"Kejahatan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pendudukan hanya akan menambah tekad dan keberanian perlawanan di Palestina dan Lebanon. Kami akan terus maju dengan penuh kebanggaan di jejak para syuhada, melanjutkan jalan perlawanan hingga kemenangan dan pengusiran pendudukan," ujar Hamas dalam pernyataan resminya.
Kematian Nasrallah menjadi pukulan berat bagi Hezbollah yang saat ini tengah menghadapi serangan Israel yang semakin intensif.
Selain itu, kematiannya juga memengaruhi Iran, mengingat peran besar Nasrallah dalam mendukung Axis of Resistance, kelompok-kelompok yang didukung Iran dalam serangan terhadap Israel.
Hamas juga menyatakan solidaritas penuh kepada Hezbollah dalam pertempuran Al-Aqsa Flood, yang mereka sebut sebagai langkah untuk membela Masjid Al-Aqsa bersama rakyat Palestina.
"Cepat atau lambat, kekuatan perlawanan di Lebanon, Palestina, dan kawasan lainnya akan membuat musuh membayar atas kejahatannya dan merasakan kekalahan," ujar kelompok Jihad Islam, yang juga didukung Iran.
Saat ini, Gaza yang dihuni 2,3 juta jiwa telah mengalami pemindahan internal besar-besaran akibat perang, di mana 41.500 orang telah tewas menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sejak 7 Oktober, pertempuran antara Israel dan Hamas semakin intens setelah milisi Palestina menyerbu wilayah selatan Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Hamas menegaskan bahwa kematian Nasrallah tidak akan mematahkan semangat perlawanan mereka.
Baca Juga: Israel Diduga Meretas Bandara di Lebanon hingga Ancam Serang Pesawat yang Akan Mendarat
"Pembunuhan Hassan Nasrallah tidak akan menghentikan perlawanan, dan kami yakin pendudukan akan kalah dalam pertempuran ini," kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri.
Berita Terkait
-
Israel Diduga Meretas Bandara di Lebanon hingga Ancam Serang Pesawat yang Akan Mendarat
-
Khamenei Diamankan! Iran Panik usai Serangan Israel yang Diduga Tewaskan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
-
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas dalam Serangan Udara Israel
-
4 Negara yang Sudah Dipastikan Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-20 2025
-
Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Lebanon, PBB Desak Gencatan Senjata Segera
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK