Suara.com - Akademisi Yanuar Nugroho menjadi salah satu dari puluhan calon pimpinan (capim) KPK yang tidak lolos tes wawancara. Yanuar sendiri telah memperkirakan dirinya tidak akan lolos karena menyadari pernyataannya selama wawancara terlalu blak-blakan.
Dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta itu mengatakan kalau tes wawancara dilakukan secara terbuka di gedung III Sekretaris Negara oleh 9 panitia pelaksana (pansel) dan 2 orang pakar, yakni mantan Ketua Dewan Etik Indonesia Corruption Watch (ICW) Dadang Trisasongko dan mantan Pimpinam KPK Taufiqurrachman Ruki.
Yanuar mengaku ditanya mengenai pandangan tentang kepemimpinan Presiden Jokowi, sikap politik, strategi penanganan korupsi jika terpilih sebagai pimpinan KPK, hingga sumber pendapatan pribadinya.
"Saya jawab semua. Pandangan saya tentang Jokowi, pilihan politik saya, pandangan saya tentang pelemahan KPK, strategi saya jika terpilih (penguatan pencegahan mulai dari kebijakan dan perencanaan pembangunan serta penguatan kapasitas dan integritas KPK), perlunya parpol membuka catatan keuangan, saya jelaskan semua sumber pendapatan, intinya semua saya jawab langsung, lugas, tuntas, apa adanya. Tidak ada jawaban normatif, berbelit-belit," cerita Yanuar pada tulisannya di akun X pribadinya, dikutip Kamis (3/10/2024).
Begitu selesai tes wawancara, Yanuar merasa kalau dirinya tidak akan lolos. Prasangka itu muncul karena dia merasa jawabannya terlalu apa adanya bahkan cenderung tidak mau kompromi. Yanuar sendiri menduga-duga berbagai kemungkinan yang jadi penyebab dirinya tidak lolos tes wawancara.
"Mungkin karena strategi pemberantasan korupsi yang saya ajukan dinilai terlalu idealis. Bisa jadi juga mungkin dianggap tidak 'kompatibel' dengan pendekatan pemberantasan korupsi yang akan diambil ke depan. Atau, mungkin saya dianggap tidak kompeten - profil saya tidak cocok memimpin KPK. Tapi apapun itu, saya tahu, saya mungkin 'outlier' dari antara yang diwawancara," tuturnya.
Alhasil, ketika melihat tidak ada namanya dalam daftar sepuluh capim KPK yang diajukan presiden ke DPR, Yanuar mengaku tidak terkejut sama sekali. Dari ceritanya tersebut, mantan Deputi II Kantor Staf Kepresidenan Jokowi itu bahkan telah menduga dirinya tidak lolos sejak tes tertulis.
Dia menganggap keikutsertaannya dalam seleksi capim KPK sebagai 'eksperimen politik'. Walau begitu tetap dia persiapkan dengan sangat serius. Menurutnya, proses seleksi berjalan relatif baik.
"Saya tahu pansel sudah bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin mencari orang-orang terbaik. Meski pada akhirnya mungkin tidak bisa lepas dari kompromi politik. Apapun itu, saya sangat menghargai kerja keras pansel," pungkasnya.
Baca Juga: Sebut Nama Presiden Jokopret, Amien Rais Larang Jokowi Berpolitik Usai Pensiun
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Komentari Etika Berpakaian Jokowi Saat Sidang Paripurna DPR: Masih Belum Paham Aturan...
-
Harga Ikat Pinggang Capai 2 Digit, Gaya Hedon Erina Gudono Kontras dengan Pakaian Jokowi: Gak Takut Dimarah Mertua?
-
Unggah Anime dengan Tokoh 'Penghancur Dinasti', Anies Diduga Sindir Keluarga Jokowi
-
Fedi Nuril Bantah Klaim Jokowi Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Sejak Era Soekarno: Hati-hati, Pak!
-
Sebut Nama Presiden Jokopret, Amien Rais Larang Jokowi Berpolitik Usai Pensiun
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia