Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Kamis (3/10) bahwa dalam 24 jam terakhir, 28 petugas kesehatan kehilangan nyawa di Lebanon akibat meningkatnya konflik.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa bahwa banyak petugas kesehatan tidak dapat melapor untuk bertugas karena mereka berusaha melindungi diri dari serangan bom di area kerja mereka.
Situasi ini sangat menghambat upaya penyediaan pengobatan untuk trauma massal dan keberlanjutan layanan kesehatan.
Dia juga menjelaskan bahwa WHO tidak bisa melaksanakan pengiriman besar pasokan medis dan bantuan trauma yang dijadwalkan untuk Lebanon pada hari Jumat (4/10) karena adanya pembatasan pada penerbangan.
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, melaporkan pada hari Kamis bahwa sejak dimulainya konflik antara Hizbullah dan Israel pada bulan Oktober tahun lalu, total 1.974 orang telah tewas, termasuk 127 anak-anak dan 261 wanita.
Dia menyebutkan bahwa banyak rumah sakit menjadi target serangan, yang memperburuk tekanan pada sistem kesehatan Lebanon.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh delegasi Uni Eropa (UE) untuk Lebanon, UE berencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan senilai 30 juta euro (setara dengan sekitar 33,08 juta USD/ Rp512 miliar) kepada Lebanon, sebagai tambahan dari 10 juta euro yang telah diumumkan pada Minggu (29/9).
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah meningkat pada 8 Oktober 2023, saat Hizbullah meluncurkan serangkaian roket ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas di Gaza, yang memicu serangan artileri dan udara Israel di wilayah tenggara Lebanon. (Antara)
Berita Terkait
-
1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi, AS Tetap Dukung Serangan Israel
-
Iran Kecam PBB: Bisu Saat Israel Menyerang, Tak Kunjung Berikan Hukuman
-
Harga Minyak Melonjak Setelah Biden Bahas Kemungkinan Serangan Israel Terhadap Fasilitas Minyak Iran
-
Ketua Komite DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom ke Israel, Beratnya Mencapai 900 Kg
-
Citra Satelit Ungkap Kerusakan Pangkalan Udara Israel Akibat Serangan Iran, Hanggar Hingga Pesawat Hancur
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes