Suara.com - Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Purwosusilo, mengatakan pihaknya tengah menangani kasus dugaan pecabulan yang dilakukan seorang guru bernama Hanafi terhadap 15 siswinya. Adapun peristiwa ini terjadi di lingkungan SMK 56 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Sudah diproses pemeriksaan, hasilnya untuk sementara sambil nanti menunggu pemeriksaan (lanjutan), kan (pemeriksaan) berlangsung ini melibatkan yang lain seperti badan kepegawaian,” kata Purwo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Berdasarkan data awal sedikitnya ada 15 siswi yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Hanafi. Saat ini, Hanafi sudah dinonaktifkan sebagai tenaga pengajar.
“Diduga ada 15 orang siswi (jadi korban), ini sedang didalami,” ucapnya.
Kronologi Kejadian
Kepala SMKN 56 Jakarta, Ngadina, menuturkan peristiwa cabul ini terungkap dari laporan seorang guru, pada Kamis (3/10/2024) lalu.
“Ada guru yang melaporkan ke saya ada kejadian laporan dari siswa, kalau ada indikasi yang dilakukan oleh guru kami,” kata Ngadina, Selasa.
Setelahnya, pihak sekolah melakukan klarifikasi terhadap para siswi yang diduga menjadi korban perlecehan. Saat itu ada 11 siswi yang melaporkan soal hal tersebut.
“Setelah klarifikasi kronologis dari tiga-empat orang siswi, siang itu juga sekitar jam 2, setelah itu langsung saya tangani guru yang bersangkutan,” kata Ngadina.
Baca Juga: Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi Jakarta, Pj Gubernur Heru Raih Ragam Penghargaan
Pihak sekolah kemudian langsung mencopot atau menonaktifkan guru tersebut dari jabatannya.
Hanafi sendiri telah mengajar sebagai guru seni dan budaya sejak 5 tahun silam. Saat melakukan tindakan asusilanya, Hanafi biasanya menggunakan ruang kelas seni budaya yang berada di lantai 2 sekolah.
“Sesuai dengan pelaporan dari siswa, itu memegang tangan, memegang bahu, memegang paha, dan mengusap kepala. (Perbuatan dilakukan) di lantai 2, di ruang kelas seni budaya,” jelas Ngadina.
Berita Terkait
-
Bejat! Guru Seni Budaya di SMK 56 Pluit Diduga Cabuli 15 Siswi, Sekolah Ambil Langkah Ini
-
Belasan Anak Jadi Korban Pelecehan di Panti Asuhan, Mensos: Dirusak dengan Cara-cara yang Sangat Memilukan
-
Hotline Korban P Diddy Dibuka Pengacara Tony Buzbee: Banjir 12.000 Panggilan Dalam 24 Jam!
-
Apa itu Grooming? Siswa Gorontalo Diduga Jadi Korban Gurunya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka