Suara.com - Penasihat Senior Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) Andi Widjajanto memperkirakan presiden terpilih Prabowo Subianto bakal lebih melirik Qatar untuk berinvestasi memboyong “petrodolar”-nya ke Indonesia.
Dia membuat perkiraan itu berbekal pengamatannya terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah dan pengaruhnya terhadap Indonesia.
“Kalau dulu Pak Jokowi (cenderung ke) Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE), Pak Prabowo akan cenderung ke Qatar. Kemudian ke Eropa Barat-nya so-so (biasa saja, red.), mereka sangat susah,” kata Andi Widjajanto saat membahas dinamika geopolitik dan pengaruhnya terhadap arah pemerintahan ke depan dalam sesi seminar Lab 45, Rabu (9/10/2024).
Terlepas dari itu, Andi memperkirakan Prabowo tetap mengikuti langkah Presiden Jokowi untuk melirik investasi dari China.
“Sekarang ekonomi dunia seperti ini, polarisasi dunia seperti ini sehingga kalau saya meramalkan Pak Prabowo harus bergerak seperti apa untuk dinamika geopolitiknya nanti membawa uang masuk ke Indonesia adalah tetap ke China, tetap ke petroldollar,” kata Andi sebagaimana dilansir Antara.
Dia menilai ke depan dinamika geopolitik yang dihadapi Prabowo bakal lebih kompleks, sehingga pengaruhnya opsi-opsi untuk mendatangkan investasi asing ke Indonesia pun lebih terbatas daripada saat Presiden Jokowi pertama menjabat pada 2014.
“Jauh lebih banyak pilihan padai 2014 untuk mencari opsi-opsi kerja sama investasi global daripada Pak Prabowo di 2024–2025,” kata Penasihat Senior Lab 45 itu.
Andi menyebut Prabowo kemungkinan harus bersiap mengantisipasi skenario terburuk manakala situasi geopolitik global kian memanas, mengingat saat ini perang masih terus berlanjut antara Rusia-Ukraina, dan aksi invasi Israel ke Gaza, yang saat ini eskalasinya juga ke Lebanon, Yaman, Suriah, dan Iran.
“Skenario terburuknya adalah dinamika globalnya keras. Kita-nya tidak berperang dengan siapa-siapa, kita tidak neko-neko dengan siapa-siapa, tetapi kemudian AS-Australia harus cawe-cawe di wilayah kita untuk mengamankan kepentingannya di Asia Timur. Itu saja kekhawatiran kami (Lab 45),” kata Andi.
Baca Juga: Soal Kabar Jatah 7 Menteri buat Golkar, Bahlil Lahadalia: Semakin Banyak Makin Bae
Berita Terkait
-
Soal Kabar Jatah 7 Menteri buat Golkar, Bahlil Lahadalia: Semakin Banyak Makin Bae
-
Jokowi Makan Malam dengan Prabowo, Bambang Pacul PDIP: Nanti Kita Lihat Keputusannya Apa
-
Sinyal Kuat Usai Makan Malam, Bahlil Sebut Hubungan Jokowi-Prabowo Semakin Lengket
-
Prabowo Pasti Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota? Staf Presiden: Saya Dengar Sudah Ada Penjelasan
-
ALFI Ingin Pemerintahan Prabowo Bentuk Badan Logistik Nasional
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional