Suara.com - Palestina pada Sabtu (12/10) meminta AS untuk berhenti mendukung Israel dan memaksa Israel untuk mengakhiri agresi mereka serta mematuhi resolusi internasional.
"Pemerintah AS harus memaksa sekutu strategisnya, Israel, untuk menghentikan agresinya di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta mematuhi resolusi legitimasi internasional dan putusan Mahkamah Internasional," kata juru bicara resmi Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dalam sebuah pernyataan.
"Washington harus menghentikan dukungannya terhadap Israel, yang terus melakukan kejahatan brutal, mengobarkan kawasan dan mendorongnya menuju ledakan skala penuh yang tidak akan dapat dibendung oleh siapa pun," tambahnya.
Rudeineh menganggap AS bertanggung jawab atas "genosida" Israel yang sedang berlangsung di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem, khususnya menyoroti pengepungan total yang dilakukan di Gaza utara.
Pejabat Palestina itu menegaskan kembali bahwa satu-satunya solusi untuk semua masalah di kawasan itu adalah mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara Palestina berdasarkan legitimasi Palestina, Arab dan internasional.
Secara terpisah, Komite Sentral gerakan Fatah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan tindakan internasional yang luas untuk menghentikan ketidakadilan yang dilakukan terhadap Palestina dan rakyatnya, dan untuk menyelamatkan Gaza utara dari genosida yang dipercepat.
Pimpinan Fatah menyatakan "penolakan mutlaknya terhadap kegagalan global dalam menghadapi genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina, dengan Gaza utara kini menyaksikan salah satu babak terakhirnya."
Sejak 6 Oktober, tentara Israel telah memberlakukan pengepungan ketat Jabalia, menyusul eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza utara.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Baca Juga: Prajurit TNI Jadi Korban Bidikan Tank Merkava Israel Di Lebanon, Begini Respons KASAD
Hampir 42.200 orang telah tewas sejak saat itu, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.300 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.
Berita Terkait
-
Total Korban Jiwa 36, 8 Anggota Keluarga Tewas dalam Serangan Mematikan Israel
-
Cerita Mahasiswa Aceh Terpaksa Dipulangkan Dari Lebanon: Tentara Yahudi Tiap Hari Menyerang
-
Tegas! Iran Akan Bersama dengan Lebanon di Tengah Serangan Israel
-
Serangan 'Minggu Pagi' Hizbullah, Tentara Israel yang Sedang Berkumpul Jadi Sasaran Roket
-
Prajurit TNI Jadi Korban Bidikan Tank Merkava Israel Di Lebanon, Begini Respons KASAD
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting