Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menilai penunjukan Letnan Jenderal (Purn) TNI Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan langkah yang tepat.
Qodari membeberkan empat alasannya. Pertama, Herindra memiliki pengalaman militer yang cukup sehingga dinilai sosok yang tepat untuk mengembangkan BIN ke depan.
“Saya meyakini bahwa penunjukan Pak Herindra itu sudah sangat tepat, ditinjau dari beberapa aspek. Pertama, beliau ini adalah dulu taruna terbaik dari Akademi Militer, beliau dulu Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Jadi, dia lulusan terbaik Akademi Militer pada tahun 1987,” ujar Qodari, Kamis (17/10/2024).
Kedua, kata Qodari, Herindra memiliki pengalaman kepemimpinan, khususnya di bidang militer yang sangat lengkap. Hal itu menjadi fondasi bagi Herindra dalam membaca situasi masyarakat di lapangan dan merespons perkembangan lingkungan, baik secara global, regional, maupun nasional.
“Pengalamannya dalam jabatan di militer sudah sangat lengkap, termasuk menjadi Pangdam Siliwangi. Jadi, Pangdam itu membuat seorang pemimpin harus memahami berbagai situasi dan kondisi di suatu daerah, termasuk aspek-aspek sosial dan politik yang diperoleh dari intelijen,” bebernya.
Ketiga, Qodari menyebut Herindra merupakan orang kepercayaan Presiden Terpilih Prabowo Subianto lantaran telah bersama-sama memimpin Kementerian Pertahanan.
Qodari menilai posisi Kepala BIN sangat penting dan strategis. Oleh karena itu, harus diisi oleh seseorang yang terpercaya dan loyal.
“Beliau adalah orang kepercayaan dari Pak Prabowo, terbukti di antaranya sebagai Wakil Menteri Pertahanan, dan ini penting sekali karena Kepala BIN itu harus loyal kepada presiden," ungkap Qodari.
"User utama dari BIN adalah presiden, dan untuk itu semua informasi yang diberikan oleh BIN kepada Bapak Presiden harus akurat dan terpercaya. Syaratnya, kepala BIN harus loyal kepada presiden,” tambahnya.
Baca Juga: Ungkap Alasan Copot Budi Gunawan, Jokowi Bocorkan Tanggal Pelantikan Menteri Kabinet Prabowo
Keempat, Qodari menilai Herindra sebagai tokoh militer senior yang berpengalaman, disegani dan memiliki jaringan serta komunikasi yang luas dengan berbagai pihak.
“Pak Herindra adalah sosok senior di dunia militer dan keamanan, dan ini akan membuat beliau juga berwibawa dalam mengambil keputusan serta dalam membangun jaringan dan komunikasi dengan berbagai pihak,” ucapnya.
Lanjut Qodari, dengan jaringannya yang luas, hal tersebut memudahkan tugas Herindra sebagai Kepala BIN dan diyakini mampu mengemban tugasnya dengan baik serta memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.
“Memang Pak Herindra temannya juga banyak, jaringannya luas, dan itu membantu beliau dalam menjalankan tugas sebagai Kepala BIN nanti," jelas Qodari.
"Saya optimistis bahwa Pak Herindra akan sukses menjalankan tugas sebagai Kepala BIN dan akan memberikan kontribusi yang terbaik untuk presiden maupun negara,” tukas Qodari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO