Suara.com - Pemulangan pengungsi Rohingya dari Bangladesh mengalami keterlambatan karena gagal gencatan senjata antara junta militer dan pemberontak di Myanmar, ujar Duta Besar Myanmar untuk Bangladesh, U Kyaw Soe Moe, pada Rabu (16/10).
"Proses pemulangan pengungsi terhambat karena pelanggaran gencatan senjata oleh Tentara Arakan pada November 2023," jelas Soe Moe kepada Penasihat Urusan Luar Negeri Bangladesh, Md. Touhid Hossain, di Dhaka.
Hossain menegaskan pentingnya pemulangan pengungsi yang aman dan berkelanjutan serta kebutuhan akan perdamaian dan stabilitas di Myanmar. "Kestabilan kawasan sangat penting bagi kedua negara," kata Hossain kepada Soe Moe.
Dia juga mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai masuknya lebih dari 40 ribu pengungsi Myanmar ke Bangladesh baru-baru ini akibat konflik di negara-negara tetangga, menurut Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Saat ini, Bangladesh menampung sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari tindakan keras militer di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada 2017.
Banyak pengungsi tinggal di kamp-kamp padat di Cox's Bazar, sementara sekitar 35 ribu orang telah dipindahkan ke Pulau Bhasan Char sejak 2020.
Kepala pemerintahan transisi Bangladesh, Muhammad Yunus, pada Senin (14/10), mengusulkan pendirian "zona aman" yang dijamin oleh PBB di Rakhine untuk membantu pengungsi dan mengatasi krisis kemanusiaan.
Myanmar kini berada di bawah kendali junta militer sejak Februari 2021 dan menghadapi perlawanan sengit dari berbagai kelompok etnis.
Setidaknya tiga kelompok etnis bersenjata dalam "Aliansi Persaudaraan" telah berjuang melawan junta sejak akhir Oktober untuk menguasai wilayah utara Myanmar, menyerang tentara dan mengambil alih beberapa kota serta pos militer, dengan banyak korban dilaporkan akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Bocah 12 Tahun Ini Selamatkan 100 Nyawa Saat Banjir Menerjang Myanmar!
Gencatan senjata antara junta dan pemberontak, yang dimediasi oleh China, telah beberapa kali dilanggar.
Berita Terkait
-
Warga Negara Amerika Serikat Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza
-
Israel Tolak Gencatan Senjata!
-
Drama Penyelamatan di Perbatasan, 12 WNI Lolos dari Cengkeraman Sindikat Penipuan di Myanmar
-
Kemenlu Bebaskan 12 WNI Korban Penipuan Dari Daerah Konflik Myawaddy Myanmar
-
Bocah 12 Tahun Ini Selamatkan 100 Nyawa Saat Banjir Menerjang Myanmar!
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita