Suara.com - Gelar doktor yang baru saja diraih Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah jadi sorotan publik. Pasalnya, ia berhasil meraih gelar itu secara kilat, kurang dari dari dua tahun, tepatnya 1 tahun dan 8 bulan.
Padahal rata-rata waktu yang ditempuh di pendidikan program doktor berkisar antara tiga hingga enam tahun. Tak pelak, proses Bahlil Lahadalia memperoleh gelar doktor itu jadi gunjingan, khususnya di media sosial.
Terkait polemik gelar doktor Bahlil ini, pihak Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) akhirnya turun tangan.
Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membentu tim, tugasnya adalah investigasi terkait polemik gelar doktor bagi Bahlil.
Keputusan itu diambil usai digelar rapat komite di Gedung Pusat Administrasi UI pada Jumat (18/10/2024).
"Kami putuskan untuk bentuk tim investigasi dengan Senat Akademik," kata Harkristuti dikutip, Sabtu (19/10/2024).
Investagasi tersebut sekaligus untuk menjawab berbagai kecurigaan muncul di tengah masyarakat mengenai kredibilitas disertasi milik Bahlil.
Di antara yang ramai disorot warganet adalah ditemukan adanya nama lain di bagian author pada metadata ringkasan disertasi Bahlil. Sehingga warganet curiga sang menteri menggunakan jasa joki atau penulis bayangan.
Terlebih, nama author berinisial ACY. Sosok ACY itu setelah ditelusuri warganet ternyata bekerja di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga: Alasan Hasto Ambil Gelar Doktor Di UI, Padahal Sudah Dapat Di Unhan
Kecurigaan warganet lainnya adalah, salah satu promotor doktoralnya, yakni Chandra Wijaya, diangkat sebagai komisaris independen PT Jasa Marga (Persero) pada 8 Februari 2023, tak lama setelahnya Bahlil mulai berkuliah S3.
Diketahui, tim investigasi ini beranggotakan 9 orang. Rinciannya, perwakilan dari Senat Akademik ada 4 orang dan 5 orang perwakilan Dewan Guru Besar UI.
Alasan UI Bahlil Bisa Cepat Raih Gelar Doktor
Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia mengatakan, masa studi Bahlil sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 106 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Ia menjelaskan, Bahlil mendaftar sebagai mahasiswa SKSG UI sejak tahun akademik 2022/2023 semester 2 hingga 2024/2025 semester 1 melalui jalur riset.
Merujuk Peraturan Rektor UI Nomor 106 Tahun 2016, masa studi program doktor berlangsung selama enam semester dengan waktu tempuh minimum empat semester dan maksimum sepuluh semester.
Berita Terkait
-
Segini Biaya Kuliah S3 Bahlil Lahadalia Demi Raih Gelar Doktor di UI
-
Alasan Hasto Ambil Gelar Doktor Di UI, Padahal Sudah Dapat Di Unhan
-
20 Bulan Kuliah Dapat Gelar Doktor, Riwayat Pendidikan Bahlil Lahadalia Dipertanyakan Dokter Tifa
-
Siapa Alvian Cendy Yustian? Namanya Muncul di Data Author File Disertasi Bahlil Lahadalia
-
Tak Cuma Ada Nama Lain, Disertasi Bahlil Diduga Dikonversi Pakai iLovePDF Gratis
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini