Suara.com - Nama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah muncul dalam kabinet yang tengah disusun oleh Prabowo Subianto. Abdul Mu’ti dipanggil ke kediaman presiden terpilih tersebut beberapa waktu yang lalu, dalam rangka penyusunan kabinet yang akan bekerja setelah pelantikan nanti. Lantas Abdul Mu’ti jadi menteri apa?
Mu’ti sendiri menjadi salah satu dari puluhan tokoh yang dipanggil ke kediaman Prabowo dalam beberapa waktu terakhir. Pemanggilan ini banyak diduga kuat sebagai proses wawancara dan seleksi pada orang-orang yang dianggap kompeten dan layak menyandang jabatan tertentu pada kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Abdul Mu’ti Menteri Apa?
Setelah proses perbincangan, dirinya terlihat keluar dari kediaman Prabowo Subianto. Ketika ditanyai wartawan, ia mengungkapkan bahwa Prabowo menyampaikan akan memberikan amanah padanya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada pekerjaannya ini, ia akan mendapatkan wakil menteri yang membantu pekerjaannya di kabinet nanti. Namun demikian nama wakil menteri yang akan membantunya ini belum disebutkan olehnya, karena ia juga mengaku belum mengetahui siapa yang akan menduduki jabatan tersebut.
Pembicaraan yang berlangsung disampaikan mengenai upaya membangun dan mencerdaskan bangsa. Prabowo meyakini bahwa pendidikan adalah kunci dari kemajuan bangsa Indonesia. Mu’ti juga menyampaikan bahwa pemecahan kementerian yang dilakukan ini benar-benar di luar pengetahuannya.
Selama ini, kementerian tersebut berada di bawah Nadiem Makarim. Di kabinet mendatang Kementerian Dasar dan Pendidikan tidak akan bergabung dengan Dikti. Terkait hal tersebut, ia menyatakan belum ada penjelasan yang ia terima.
Menandatangani Dua Dokumen
Sebelum bertemu dengan Prabowo Subianto, Mu’ti mengaku telah menandatangani dua dokumen yang sifatnya sangat penting. Hal ini dilakukan saat bertemu dengan Sufmi Dasco Ahmad, salah satu elit Gerindra yang dikenal sebagai orang kepercayaan Prabowo Subianto.
Dokumen pertama adalah terkait dengan kesediaan menjadi menteri dalam kabinet yang akan dilantik dalam waktu dekat. Sedangkan dokumen kedua adalah pakta integritas yang isinya normatif, setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara.
Penandatanganan ini dianggap sebagai salah satu komitmen yang kemungkinan besar juga dilakukan banyak tokoh lain yang dipanggil ke Kartanegara beberapa hari belakangan ini.
Baca Juga: Prabowo Bentuk Badan Haji Dan Umroh: Gus Irfan Kepala, Afriansyah Noor-Dahnil Wakil
Beberapa nama lain yang juga dipanggil di hari yang sama diantaranya Prasetio hadi, Widiyanti Putri Wardhana, Natalius Pigai, Abdul Kadir Karding, Yusril Ihza Mahendra, Tito Karnavian, Raja Juli, hingga Agus Gumiwang Kartasasmita.
Itu tadi sekilas penjelasan tentang Abdul Mu’ti menteri apa yang dapat disampaikan dalam artikel ini, semoga menjadi artikel yang berguna untuk Anda!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Prabowo Bentuk Badan Haji Dan Umroh: Gus Irfan Kepala, Afriansyah Noor-Dahnil Wakil
-
Kabinet Gendut Prabowo Buat Anggaran K/L Bengkak, Sri Mulyani Putar Otak
-
Mahathir Mohamad Sakit Apa? Mantan Perdana Menteri Malaysia Absen Sidang
-
Minim Keterwakilan Perempuan di Kabinet, Pakar: Implikasi Buruk Pemerintahan Baru!
-
Iftitah Sulaiman Menteri Apa? Pensiunan TNI yang Bakal Urus Indonesia Timur
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu