Suara.com - Tiga rumah sakit di Gaza utara yang masih beroperasi secara terbatas, yakni Rumah Sakit al-Awda, Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Indonesia, tengah berada di bawah serangan intensif pasukan Israel. Ketiga rumah sakit ini merawat pasien dengan luka berat sekaligus menampung ribuan warga Palestina yang terlantar akibat serangan yang terus berlangsung selama tiga minggu terakhir. Pada Sabtu pagi, Rumah Sakit al-Awda di Jabalia menjadi target serangan udara, sementara Rumah Sakit Kamal Adwan dan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya juga terkena tembakan artileri, menurut laporan koresponden Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, serangan di dekat laboratorium Rumah Sakit Kamal Adwan menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Di lokasi berbeda, sedikitnya 11 warga Palestina tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi Maghazi, Gaza tengah. Selain itu, tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan di sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di kamp al-Shati, di barat Jabalia.
Seiring dengan eskalasi serangan, korban tewas terus bertambah. Hingga Sabtu ini, lebih dari 67 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza dalam 24 jam terakhir. Sejak pengepungan dimulai dua minggu lalu, jumlah korban tewas telah melampaui 450 orang, sementara ribuan lainnya terluka.
Rumah Sakit Dalam Kepungan
Kondisi di Rumah Sakit Indonesia semakin memburuk setelah bagian lantai dua, lantai tiga, serta halaman rumah sakit terkena serangan, menambah jumlah korban di rumah sakit tersebut. Sekitar 40 pasien dilaporkan terjebak di dalam rumah sakit, sementara pasukan Israel telah mengepung bangunan itu dengan tank-tanknya, seperti dilaporkan oleh Tarek Abu Azzoum dari Al Jazeera.
Di sisi lain, serangan terhadap Rumah Sakit al-Awda memutus pasokan listrik ke fasilitas tersebut, semakin memperburuk kondisi di wilayah Jabalia yang sejak 15 hari terakhir telah terputus dari pasokan makanan dan air. Warga setempat menggambarkan situasi di Jabalia semakin mencekam, dengan bau kematian tercium di setiap sudut kamp pengungsi.
“Kami terjebak oleh tank-tank Israel, dan kehancuran ada di mana-mana. Tidak ada tempat yang aman,” kata seorang saksi mata di Jabalia.
Penderitaan di Bawah Reruntuhan
Selain rumah sakit, serangan Israel juga menyasar kawasan pemukiman dan sekolah. Di kamp al-Nuseirat, empat warga Palestina tewas dalam serangan udara, sementara di Jabalia, korban tewas diperkirakan akan bertambah karena banyak warga yang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa masih akan meningkat, terutama karena beberapa korban yang terluka dalam kondisi kritis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan keprihatinan mereka terkait situasi di Gaza, menuduh Israel menghalangi masuknya lebih dari 50 tenaga medis dari delapan kelompok kemanusiaan yang ingin memberikan bantuan. Ini adalah kali pertama seluruh organisasi kemanusiaan dilarang beroperasi di wilayah tersebut.
Serangan Israel diklaim bertujuan untuk menghentikan pejuang Hamas yang diduga berencana untuk melakukan serangan lanjutan. Namun, Kementerian Kesehatan Gaza menegaskan bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil.
Baca Juga: 3 Rumah Sakit di Gaza Utara Dikepung dan Diserang Israel, Puluhan Tewas
Krisis Kemanusiaan Terus Memburuk
Rumah sakit di Gaza utara kini berada di titik kritis, dengan jumlah pasien yang terus membludak dan kekurangan pasokan medis. Petugas kesehatan telah mendesak dunia internasional untuk segera mengirimkan pasokan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan guna mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Situasi di Gaza, yang dahulu dihuni oleh lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, kini semakin porak-poranda. Pengepungan ini telah menyebabkan ribuan nyawa melayang, sementara harapan akan adanya bantuan kemanusiaan yang memadai masih belum terlihat.
Berita Terkait
-
3 Rumah Sakit di Gaza Utara Dikepung dan Diserang Israel, Puluhan Tewas
-
BREAKING NEWS: Tank Israel Kepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara
-
Ayatollah Khamenei: Sinwar Simbol Perlawanan! Hamas Tetap Hidup Meski Kehilangan Pemimpin
-
Israel Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata? Pelapor PBB: Gaza di Ambang Bencana
-
Tentara Israel yang Menemukan Jenazah Yahya Sinwar Menggambarkannya Sebagai Sosok yang "Kecil, Jelek dan Hancur"
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Ijazah Capres-Cawapres Mendadak Jadi Rahasia, DPR Turun Tangan Minta KPU Klarifikasi Segera
-
Anomali Aturan KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres: Rakyat Mesti Tahu Latar Belakang Pemimpinnya!
-
Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya
-
Blunder KPU! Ijazah Hingga SKCK Capres Jadi Rahasia, DPR Protes: Informasi Biasa Kok Disembunyikan?
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!
-
Motif Aksi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Masih Misterius, Keluarga Desak Polisi Blak-blakan!
-
Sinyal KPK Panggil Ketum PBNU Gus Yahya di Kasus Korupsi Kuota Haji, Aliran Dana Ditelusuri PPATK
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban