Meski menuai kritik, Adi menilai formasi kabinet yang besar ini memiliki tujuan strategis dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ekspektasi publik terhadap kinerja kabinet sangat tinggi. Jika kabinet ini tidak mampu menunjukkan hasil yang memadai, kritik tentang pemborosan anggaran akan terus menggema.
"Jadi, kritik publik soal koalisi gemuk itu harus dibayar dengan buktinya nyata dan konkret dan semua lini bisa diselesaikan," ujarnya.
Untuk diketahui, Kabinet Merah Putih diawaki 53 menteri dan kepala lembaga, namun komposisinya menjadi gemuk lantaran pada adanya posisi tambahan wakil menteri dan wakil kepala lembaga yang jumlahnya mencapai sekira mencapai 56 personel.
Apabila ditotal, tak kurang dari 112 orang menjadi awak Kabinet Merah Putih yang baru saja diumumkan Prabowo Subianto. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan Kabinet Dwikora I pada masa Pemerintahan Soekarno.
Berdasarkan data dari situs Setkab, Kabinet Dwikora I yang hanya berumur kurang dari dua tahun, mulai 27 Agustus 1964 sampai 22 Februari 1966, tercatat ada 110 menteri yang menjabat, termasuk perdana menteri. Kabinet Dwikora I memiliki 90 kementerian.
Kemudian Kabinet Dwikora II mencatatkan ada 132 jabatan menteri dan setingkatnya dengan jumlah kementerian 86. Kabinet Dwikora II sendiri hanya seumur jagung, tak sampai dua bulan berjalan, kabinet ini bubar, yakni 24 Februari 1966 sampai dengan 28 Maret 1966.
Kabinet Dwikora sendiri dibentuk pada masa Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malaysia dan juga ketika mengalami krisis.
Baca Juga: Pakar Unsoed: Koordinasi Antarkementerian Jadi Tantangan Utama Kabinet Merah Putih
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka