Suara.com - Mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Laksamana Sukardi menyebut Jokowi bukanlah kader murni partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Menurut dia, Jokowi sebenarnya adalah politisi naturalisasi di PDIP. Ini terjadi karena adanya sindrom kepemimpinan narsis yang diidap Megawati.
"Dalam ilmu sosiologi ada terminologi narsistik leadership syndrome. Itu merasa dirinya paling penting dan tidak mau menerima kalau ada orang lain melebihi. kalau perlu dibunuh," ujar Laksamana Sukardi dikutip dari Yotube Total Politik.
Dalam pandangannya, partai politik yang pimpinannya terkena narsistik leadership syndrome tidak akan bisa maju sebab tidak bisa menghasilkan kader berkualitas.
"Partai politik diamanati konstitusi memilih pemimpin, tapi kalau ketuanya narsistik leadership syndrome, dia tidak akan mampu menghasilkan kader-kader yang bisa melebihi popularitasnya, akhirnya apa? Naturalisasi kaya PSSI. Jokowi naturalisasi di PDIP," beber mantan Menteri Negara BUMN ini.
"Emang naturalisasi pak, bukan kader dari bawah?" tanya Didiet Budi Adiputro, host Total Politik.
"Nggaklah. Saya waktu di PDIP ga ada Jokowi," jawab Laksamana Sukardi mantap.
Jokowi kata Sukardi, mulai populer ketika menjadi Wali Kota Solo. Menurut dia, Jokowi pintar dalam mengambil hati rakyat.
Menurutnya, Jokowi mendekati rakyat dan bersalaman yang mana hal ini belum pernah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Baca Juga: Refleksi Kepemimpinan Jokowi: 10 Tahun Membangun Negeri
Hal itu kata Laksamana Sukardi, menggugah hati rakyat hingga menganggap Jokowi adalah bagian dari mereka.
"Dan PDIP menang itu karena waktu mengusung Jokowi. Waktu Mega maju, kalah kan. Karena narsistik leadership syndrome, ketika Jokowi ingin melebihi nggak boleh, maka keluar istilah petugas partai," ungkap Laksamana Sukardi.
Jokowi sendiri baru bergabung ke PDIP di tahun 2004. Ia menjadi salah satu pengurus DPC PDIP Brengosan Purwosari, Solo. Saat itulah, Jokowi berkenalan dengan FX Hadi Rudyatmo.
Di tahun 2005, Jokowi dan Rudyatmo maju sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo didukung PDIP dan PKB. Pada Pilkada itu, Jokowi-Rudi berhasil menang.
Berita Terkait
- 
            
              Refleksi Kepemimpinan Jokowi: 10 Tahun Membangun Negeri
- 
            
              Mengapresiasi Pencapaian Jokowi, Membangun Harapan untuk Prabowo Subianto, Merdeka!
- 
            
              10 Tahun Jokowi, 15 PLBN Dibangun di Berbagai Wilayah Indonesia
- 
            
              Tuai Kontroversi, Najwa Shihab Sebut Jokowi Nebeng Pesawat TNI Pulang ke Solo
- 
            
              Diserbu Warga saat Makan Soto di Solo, Apakah Jokowi Masih Dikawal Pasca Lengser?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Viral VTuber Sena DPD RI: Klaim Bukan Proyek Resmi, Ini Klarifikasi Lembaga!
- 
            
              Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
- 
            
              Gerindra Bergerak: Status Rahayu Saraswati di DPR Ditentukan Ulang?
- 
            
              Habis Diguyur Hujan Deras, 33 RT di Jaksel Kebanjiran, Ini Lokasi-lokasinya!
- 
            
              Jakarta Selatan Diterjang Banjir: 5 RT Terendam, Warga Mengungsi!
- 
            
              Rawan Dimanipulasi, Mahasiswa Siap Kawal Transparansi Pemilihan Dekan UI
- 
            
              Waspada Banjir Jakarta! BMKG Peringatkan Hujan Petir Siang Ini, Jakbar dan Jaksel Siaga
- 
            
              Prabowo Panggil Menteri, Nasib Utang Whoosh Rp116 Triliun di Ujung Tanduk?
- 
            
              Geger Skandal Whoosh, Akademisi Sebut Jokowi, Luhut, Erick Thohir dan 2 Menteri Layak Diperiksa
- 
            
              Diperiksa 7 Jam, HP Laptop Disita, Ini Kasus yang Menyeret Nama Wakil Wali Kota Bandung Erwin