Suara.com - Otoritas Sudan Selatan pada Senin menyatakan situasi wabah kolera di negara tersebut usai ditemukan puluhan dugaan kasus positif penyakit itu pekan lalu.
Temuan tersebut dilaporkan mencakup 44 kasus suspek kolera dan enam kasus terkonfirmasi positif berdasarkan hasil laboratorium yang tercatat hingga 23 Oktober di daerah Renk, negara bagian Nil Hulu di Sudan Selatan utara.
Pada 27 Oktober, jumlah penderita kolera dilaporkan meningkat jadi 49 orang yang terdiri dari pengungsi dan warga setempat.
Menteri Kesehatan Sudan Selatan Yolanda Awel Deng memastikan bahwa pemerintah akan berupaya keras menghentikan penularan kolera di daerah Renk.
"Kementerian Kesehatan tengah bekerja dengan pemangku kepentingan di sektor kesehatan, sanitasi air, dan kebersihan setempat untuk memastikan risiko penyebaran wabah dapat dikurangi," kata Deng.
Ia pun mengakui bahwa buruknya kondisi yang harus dihadapi pengungsi, seperti tempat tinggal yang terlampau padat serta buruknya kualitas air dan sanitasi, menjadi faktor merebaknya wabah kolera.
Senada, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Sudan Selatan dr. Humphrey Karamagi mengatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan pasokan alat medis yang diperlukan untuk menangani kasus kolera di daerah Renk dan Malakai, keduanya di negara bagian Nil Hulu.
WHO juga terus berkomitmen membantu pemerintah Sudan Selatan dan mitra-mitra lainnya dalam mengendalikan penyebaran kolera, ucap Karamagi. (Antara)
Berita Terkait
-
McDonald's Diserang Wabah E. Coli, Ahli Pertanyakan Protokol Keamanan
-
Ulasan Film The Animal Kingdom, Potret Kekejaman Dunia pada Penyintas Wabah
-
Bom Waktu Kesehatan? Wabah Kolera Mengancam Lebanon di Tengah Eskalasi Konflik
-
9 Orang Meninggal Terinfeksi Listeria usai Konsumsi Daging Olahan Boar's Head
-
Masih Tunggu Vaksin dari AS dan Jepang, Cacar Monyet di Republik Demokrartik Kongo Tewaskan 570 Orang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu