Suara.com - Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria angkat bicara soal tujuh kader partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang membelot mendukung Calon Gubernur (Cagub) DKI nomor urut tiga, Pramono Anung. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut tak berdampak signifikan bagi pihaknya.
Riza mengatakan, sudah melihat dari foto para kader partai yang putar haluan dukungan politik di Pilkada DKI itu. Ia menyebut mereka merupakan mantan Calon Legislatif (Caleg) di Pileg DPRD DKI 2024 yang tak berhasil memenangkan kursi.
"Sekalipun juga tadi kami lihat, ada yang pakai sendal juga begitu. Itu adalah beberapa mantan caleg dari beberapa partai yang mungkin belum berhasil, yang memang perolehan suaranya masih kecil," ujar Riza di Rumah Pemenangan RK-Suswono, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
"Saya cek ada yang 192 (perolehan suara), ada yang 532 suara, sehingga memang masih jauh untuk dapat duduk di DPRD," lanjutnya.
Ia menduga mereka tidak lagi mendukung RK demi mendapatkan posisi menguntungkan di kubu lawan.
"Beberapa teman-teman kita ini mungkin ingin mencari tempat lain sehingga memberikan dukungan (ke paslon lain)," tuturnya.
Lebih lanjut, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu menilai perubahan sikap dari perseorangan kader itu adalah hal yang biasa. Untuk tujuh anggota yang membelot ini disebutnya tak memberi dampak signifikan karena suaranya yang kecil.
"Dalam setiap pilpres, setiap pilkda, setiap pileg, ada saja satu atau dua orang. Itu tidak signifikan. Itu biasa dalam demokrasi. Itulah demokrasi kita yang harus kita hargai, kita hormati," jelasnya.
Terkait sanksi, Riza menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada masing-masing partai. Tiap partai punya mekanisme dalam menindak kader yang tak sejalan dengan sikap politik partai.
Baca Juga: Makan Masakan Padang Bareng Prabowo, Ridwan Kamil Dapat Wejangan Khusus Pilkada DKI
"Tentu setiap partai punya mekanisme dan cara masing-masing. Kita semua disiplin, tegak lurus pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan AD/ART partai masing-masing," jelasnya.
Ia juga menyatakan partai anggota KIM Plus sampai saat ini masih solid mendukung Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut satu, RK-Suswono dalam Pilkada DKI 2024.
"Malam ini kami nyatakan, kami semua 16 partai solid kompak semakin baik, semakin kuat, semakin optimis semakin yakin dengan program-program yang kami tawarkan kepada warga Jakarta dan mendapat respon yang baik," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Profil Annas Mustaqim, Calon Hakim Agung yang Kecam KPK Karena Ungkap Tersangka Korupsi
-
Diduga Pengeroyok Driver Ojol yang Tewas di Makassar Ditangkap
-
Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan