Suara.com - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa keluarga Zarof Ricar. Zarof merupakan mantan petinggi Mahkamah Agung yang menjadi tersangka makelar kasus (markus) terkait perkara kasasi Ronald Tannur.
“(Anggota kelurga Zarof Ricar) oh sudah (diperiksa),” kata Direktur Penyidikan Jampidsus, Kejagung, Abdul Qohar, Jumat (1/11/2024).
Dia menyebut, pihak keluarga yang diperiksa adalah anak dan istri Zarof.
“Ya termasuk itu ya (anak), kan saya bilang tidak harus semua saya sampaikan, tapi kalau istrinya sudah,” kata Qohar.
Sejauh ini, pihak penyidik telah memeriksa sebanyak 15 orang. Dari jumlah itu, termasuk juga anak dan istri Zarof.
“Kasus itu adalah sekitar 15 an sudah kita periksa. Yang pasti sampai saat ini kita sedang mengumpulkan terus bukti-bukti terkait para pihak siapa-siapa saja yang terlibat tidak terkecuali keluarganya,” terangnya.
Saat disinggung soal pihak keluarga ikut menikmati hasil gratifikasi terhadap Zarof, Qohar bakal menyampaikannya jika memang hal itu terbukti.
“Ya nanti akan disampaikan pada saatnya,” ucap dia.
Kejaksaan Agung, sebelumnya telah melakukan pemblokiran aset milik tersangka Zarof Ricar dan keluarganya.
Baca Juga: Zarof Ricar, Pintu Masuk Membuka Kotak Pandora Mafia Peradilan
Zarof sendiri merupakan tersangka dalam perkara dugaan suap dan gratifikasi terhadap hakim agung dalam perkara kasasi terdakwa Ronald Tannur.
“Jadi kita sudah melakukan langkah-langkah terkait pembelokiran aset-aset yang bersangkutan,” kata Qohar, Kamis (31/10/2024).
Bahkan saat ini, lanjut Qohar, tim penyidik masih terus melakukan penelusuran terkait dengan aset milik Zarof.
“Tim kita lagi lacak di mana saja aset mereka, baik itu berupa barang maupun berupa uang,” kata Qohar.
Meski demikian, Qohar mengaku tidak hafal dengan jumlah aset milik Zarof yang saat ini telah diblokir.
“Nah ini jumlah yang diblokir saya ndak hafal, kan kan banyak sekali. Kalau aset masih dalam pencarian juga,” katanya.
Berita Terkait
-
Zarof Ricar, Pintu Masuk Membuka Kotak Pandora Mafia Peradilan
-
Aset Terblokir, Kejagung Masih Sisir Kekayaan Tersembunyi Zarof Ricar
-
Aset Zarof Ricar Diblokir, Kejagung Masih Buru Kekayaan Tersembunyi
-
Agar Tak Dianggap Politisasi Hukum, ICW Minta Kejagung Lakukan Ini di Kasus Tom Lembong
-
Eks Pejabat MA Terseret Skandal Suap Ronald Tannur, Keluarga Zarof Ricar Bakal Ikut Dibidik Kejagung?
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Suporter Indonesia Luapkan Kekecewaan di Arab Saudi: Sekarang Semuanya Ngumpul di Sini
-
Kondisi Nadiem Makarim Terkuak: Dioperasi Ambeien, Kini Kembali Mendekam di Rutan Salemba
-
7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Curhat Cinta Berujung Maut: Dina Oktaviani Dibunuh Atasan, Modus Orang Pintar Jadi Jebakan
-
Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
-
Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Haji, KPK Sebut Kerugian Negara Masih Dihitung
-
Soal Pemangkasan Dana Transfer, Pramono Pilih Cari 'Creative Financing' Ketimbang Protes ke Kemenkeu