Suara.com - Semakin banyak warga Amerika Serikat yang mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri akibat ketidakstabilan politik di dalam negeri, yang sebagian besar dipicu oleh pemilihan presiden yang akan datang, menurut laporan kantor berita Bloomberg pada Sabtu (2/11).
Bloomberg merujuk pada Jen Barnett, seorang ahli emigrasi dan pendiri Expatsi, sebuah perusahaan yang membantu warga AS dalam proses meninggalkan negara mereka.
Barnett menyatakan bahwa permintaan terhadap layanan mereka meningkat hingga 900 persen setelah debat calon presiden antara Joe Biden dan Donald Trump.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Expatsi menunjukkan bahwa sekitar 7.000 warga negara AS menunjukkan ketertarikan untuk beremigrasi pada bulan Oktober lalu.
Perpecahan politik di AS menjadi salah satu faktor utama yang mendorong keinginan untuk pindah, diikuti oleh alasan petualangan dan perkembangan pribadi, tambah Barnett.
Basil Mohr-Elzeki, direktur pelaksana Henley & Partners (konsultan migrasi investasi), menyatakan bahwa permintaan secara keseluruhan dari AS meningkat sebesar 500 persen sejak 2020, dengan 10 bulan pertama 2024 menunjukkan lebih banyak permintaan dibandingkan tahun sebelumnya.
Artur Saraiva, salah satu pendiri Global Citizen Solutions, menekankan bahwa pemilihan presiden berpengaruh besar pada keputusan warga AS untuk meninggalkan negara mereka.
Bloomberg juga melaporkan bahwa banyak warga Amerika yang mencari program untuk menetap di luar negeri melalui investasi, dengan tujuan paling umum adalah Antigua dan Barbuda, Portugal, Malta, Yunani, dan Spanyol.
Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung pada 5 November mendatang, dengan Wakil Presiden petahana Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi negara.
Baca Juga: 55 Ribu Siswa Indonesia Diprediksi Belajar di Luar Negeri Pada 2025, Ini Tantangannya
Berita Terkait
-
Jelang Pilpres AS, Akankah Krisis Gaza Ubah Peta Suara Pemilih Muslim?
-
Pilpres AS Tinggal Menghitung Jam, Pengamat Sebut Donald Trump Punya Peluang Untuk Menang
-
Sekitar 7 Ribu Warga Amerika Serikat Tertarik Untuk Migrasi Karena Pilpres AS
-
Trump: Saya Akur dengan Putin dan Xi, Tapi Akan Pecah Belah Mereka!
-
55 Ribu Siswa Indonesia Diprediksi Belajar di Luar Negeri Pada 2025, Ini Tantangannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel
-
Detik-detik Penembak Pengacara Ditangkap: Terkapar di Gang Sempit, Tak Berdaya Saat Pistol Ditemukan
-
Prabowo Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan: Kalau Ribut Terus, Nanti Wisatawan Ogah Datang!
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!