Suara.com - Pemilihan Umum (Pemilu) untuk Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) tentunya tinggal menghitung jam, pasalnya pesta demokrasi itu diselenggarakan pada Selasa 5 November 2024.
Ada dua kandidat kuat di Pilpres AS, pertama yakni Kamala Harris didukung oleh Partai Demokrat, kemudian Donald Trump maju dari Partai Republik.
Melihat Pilpres AS, Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Sya'roni Rofii berujar, bahwa Donald Trump saat ini mempunyai peluang untuk menang.
"Saya melihat Donald Trump ini mempunyai peluang, dibandingkan dengan Kamala Harris," katanya kepada Suara.com, belum lama ini.
Alasan Trump memiliki peluang menang kata Roni sapaan akrabnya, karena mantan Presiden Amerika Serikat itu mempunyai catatan-catatan 'baik' saat memimpin negara republik konstitusional federal.
"Kita bisa lihat, saat Donald Trump jadi Presiden tidak ada perang, seperti saat ini terjadi perang antara Israel vs Palestina (kelompoh Hamas) dan Israel vs Lebanon (kelompok Hizbullah)," dia berujar.
Sementara, di era kepemerintahan Joe Biden dan Kamala Harris perang di timur tengah itu terjadi hingga menjadi sorotan dunia, apalagi sudah ada puluhan ribu warga yang tewas.
"Mungkin Trump punya keunggulan, tapi kita lihat pas pelaksanaan pemilihan nanti," imbuh pengamat dari UI sambil menegaskan.
Presiden AS 2024 Kamala Harris atau Donald Trump?
Baca Juga: Biadab! Israel Rampas Hak Anak-anak Palestina: Mereka Tak Bisa Belajar Untuk Mencari Ilmu
Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada 5 November 2024.
Persaingan antara Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, dan Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump kian panas menjelang Pilpres AS.
Dirangkum dari berbagai sumber media Internasional (berita Internasional) berdasarkan hasil survei, Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul dari Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump di negara bagian, Iowa.
Namun, Timses Donald Trump menyampaikan data hasil survei yang berbeda.
Survei ini dilakukan oleh Des Moines Register/Mediacom yang dirilis pada Sabtu (2/11). Suara di negara bagian Iowa sebelumnya dimenangkan oleh Trump pada Pemilu tahun 2016 dan 2020.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025